Puisi: Sajak dalam Angin (Karya Wing Kardjo)

Puisi "Sajak dalam Angin" karya Wing Kardjo mengeksplorasi keindahan dan tantangan kehidupan, serta kompleksitas dalam meresponsnya.
Sajak dalam Angin

Beri aku mimpi
bagai seribu lilin,
tak putus-putus nyala
dalam malam-malam dingin

hingga kelam
tak mau lagi berbenah
di kamarku, ruang yang
tak kenal istirah, Maka kami

pun tak habis nyalang,
membuka mata menyanyikan
lagu-lagu riang tentang beribu-ribu

kenangan
tentang rindu yang
tak kenal bayang-bayang

Sumber: Fragmen Malam, Setumpuk Soneta (1997)

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak dalam Angin" karya Wing Kardjo adalah perenungan mendalam tentang keindahan dan ketidakberanian dalam menghadapi perubahan serta tantangan dalam kehidupan.

Makna Keindahan dalam Tantangan: Puisi ini membawa pembaca pada perenungan tentang keindahan dan tantangan kehidupan. "Beri aku mimpi / bagai seribu lilin" adalah permohonan untuk kekuatan dan inspirasi dalam menghadapi masa-masa sulit. Lilin-lilin yang terus menyala menggambarkan keteguhan hati dan keindahan yang dapat ditemukan dalam kesulitan.

Makna Malam dan Kelam: Metafora malam dan kelam sering digunakan dalam puisi untuk menggambarkan ketidakpastian dan kegelapan dalam kehidupan. "Malammalam dingin" menciptakan suasana gelap yang menghampiri jiwa dan pikiran penulis, yang terus berjuang untuk menemukan cahaya dan kehangatan di tengah kegelapan.

Konsep Mimpi dan Realitas: Permohonan untuk "mimpi / bagai seribu lilin" menunjukkan keinginan untuk memiliki daya imajinasi yang kuat dan harapan yang tak terbatas. Namun, puisi ini juga menghadirkan realitas yang tak selalu seindah mimpi, dengan "kelam / tak mau lagi berbenah" menggambarkan keberanian yang diperlukan untuk menghadapi kenyataan yang sulit.

Gaya Bahasa dan Imaji: Wing Kardjo menggunakan bahasa yang kuat dan imaji yang kaya untuk menggambarkan perenungan pribadi tentang kehidupan. Penggunaan kata-kata seperti "seribu lilin" dan "malam-malam dingin" menciptakan gambaran yang kuat dan mendalam bagi pembaca.

Tema Rindu dan Kenangan: Puisi ini juga menggambarkan tema rindu dan kenangan, yang hadir sebagai bagian tak terpisahkan dari pengalaman manusia. "Lagu-lagu riang tentang beribu-ribu / kenangan" menggambarkan kekuatan dan keindahan dalam mengingat masa lalu, meskipun rindu itu sendiri seringkali menyimpan bayang-bayang.

Melalui puisi "Sajak dalam Angin", Wing Kardjo mengeksplorasi keindahan dan tantangan kehidupan, serta kompleksitas dalam meresponsnya. Dengan gaya yang puitis dan imaji yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna dan keindahan yang terkandung dalam setiap detik perjalanan hidup.

Puisi Wing Kardjo
Puisi: Sajak dalam Angin
Karya: Wing Kardjo

Biodata Wing Kardjo:
  • Wing Kardjo Wangsaatmadja lahir pada tanggal 23 April 1937 di Garut, Jawa Barat.
  • Wing Kardjo Wangsaatmadja meninggal dunia pada tanggal 19 Maret 2002 di Jepang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.