Siang dan Malam
Tak Memisah Hujan
Siang dan malam tak memisah hujan. Juga sepi
Waktu kita tengadah ke langit, tak terkilas apa-apa
Cuma arah dan warna kelam yang berlapis
Selebihnya waktu. Kita yang tak lagi berkata-kata
Segalanya telah kita bereskan. Tapi kenapa
Kita merasa belum selesai? Gugup dan tertekan
Dan sampai di batas, tak ada yang berakhir
Semuanya seperti bermula kembali
Sedikit saja yang dapat dikecualikan
Kita pilih diam, karena merasa tak setaraf dengan
Kata — hingga kebuntuan impian terlepas
hujan reda dan pagi bangkit
menunggu bangkitnya cahaya yang terpendam
Meluputkan kita dari kegelapan dan putus asa
1973
Sumber: Horison (Januari, 1975)
Puisi: Siang dan Malam Tak Memisah Hujan
Karya: Leon Agusta
Biodata Leon Agusta:
- Leon Agusta (Ridwan Ilyas Sutan Badaro) lahir pada tanggal 5 Agustus 1938 di Sigiran, Maninjau, Sumatra Barat.
- Leon Agusta meninggal dunia pada tanggal 10 Desember 2015 (pada umur 77) di Padang, Sumatra Barat.
- Leon Agusta adalah salah satu Sastrawan Angkatan 70-an.