Suara dari Langit yang Jauh
Dari langit yang mana, suara
yang bening itu, sayangku? Di ujung sajadah
waktu sujudku tak lebih besar dari debu. Dan nilai
airmata tak berarti apapun di depan linang
dukaku. Dari langit cahaya yang mana, suara
lembutmu memanggil, sayangku? Di dunia yang tua
telah kumainkan peranku dengan sempurna: Si buta
yang berjalan menggenggam lentera
padam. Kesia-siaan yang tak henti-henti menyiksaku.
1993-1999
Puisi: Suara dari Langit yang Jauh
Karya: Cecep Syamsul Hari