Puisi: Terbaring di Ceruk Ujung Karang (Karya L.K. Ara)
Puisi: Terbaring di Ceruk Ujung Karang
Karya: L.K. Ara
Terbaring di Ceruk Ujung KarangUntuk KW
(1)
Wahai yang terbaring di ceruk ujung karangSudah berapa lama tidur di tebing danauAdakah engkau kedinginanSehingga berumah dalam guhaAdakah engkau kesepianSehingga terbaring dan tak hendak bangun lagi
Bukit-bukit yang memagari danauMungkin menyimpan rahasiaTentang dirimuDan para sahabatmuYang terbaring dalam guhaAtau batu batu yang kukuhMenyangga guhaMencatat semua kejadian tentang dirimuDan para sahabatmuTapi kami tak dapat membacaKarena goresan tak adaAtau mungkin tulisanmu adaTapi telah tertutup debuBahkan tanah, rumput dan kayuKarena sudah berabad berlalu
Wahai yang terbaring di ceruk ujung karangSudah berapa lama tidur di tebing danauAdakah engkau kedinginan dan kesepianSehingga tubuhmu dibalut tanah berlapis-lapisDan dihimpit batu berlapis lapis
Wahai yang terbaring di ceruk ujung karangSetelah disingkirkan tanah berlapisSetelah batu batu dikuakkanNampak alangkah lengkap gigimu terpasangRuang matamu masih sempurnaBagian dahi hingga kepalaKelihatan tak ada cidera
(2)
Wahai yang terbaring di ceruk ujung karangTak kami tahu sudah berapa lamaTidur lelap di tebing danau dalam guhaDan apa mimpimu selama berabad abadTak ada yang mencatatTak ditemukan dalam kitabSungguh tak ada yang tahuKarena itu rasa ingin tahuSemakin menjadi jadi dalam diri kamiBagaimana kisah hidupmu dulubagaimana engkau mencari makanapakah hidup dari berburubagaimana mencari ikanapakah kalian membuka kebunberpindah pindahatau mempunyai sawahyang juga berpindah pindah
bila kalian berburumemakai senjata apabila kalian berkebunbagaimana menebang kayu di hutankarena tak banyak tanda yang kami temukankalian tinggalkan sebagai pedomanpara peneliti benda purbakalayang dengan cermat menelitihanya menemukan bendamata panah dari batuapakah masih banyak benda purbakalayang kalian simpanyang belum kami temukankami tidak tahu
kami juga ingin tahusemasa hidupmu duluapakah sering mandi ke danaumembasuh tubuh berpeluhsehabis berburu atau berkebunkemudian berenang-renanglalu sambil pulangmembawa air dengan kendiyang kalian buat sendiridari tanah jadi gerabahjika ini kalian lakukanapakah ada kemungkinpecahan gerabah masih tersimpandi lapisan lapisan tanahdi dasar danau
Wahai yang terbaring di ceruk ujung karangTak kami tahu sudah berapa lamaTidur lelap di tebing danau dalam guhaBetatapun kami ingin tahu tentang dirimuPara peneliti benda purbakalaDengan cermat dan hati-hatiIngin membuka tabir yang tebal dan gelap ini
Banda Aceh, 26-27 Maret 2011
Puisi: Terbaring di Ceruk Ujung KarangKarya: L.K. AraBiodata L.K. Ara:
- Nama lengkap L.K. Ara adalah Lesik Keti Ara.
- L.K. Ara lahir di Kutelintang, Takengon, Aceh Tengah, 12 November 1937.