Puisi: Bayi dalam Kardus (Karya Leon Agusta)

Puisi: Bayi dalam Kardus Karya: Leon Agusta
Bayi dalam Kardus
- Salam buat Ucu Agustin -


Tiba waktu, ia pun lahir
Di bawah kolong jembatan layang, Sayang
Tak ada tangan memeluknya

Malam yang menyelimutinya, pun berlalu
Pagi ia ditemukan sudah biru membeku
Dalam kardus bekas makanan
Di bawah kolong jembatan layang, Sayang
Di perkampungan orang-orang terbuang

Mereka tak sempat memberinya nama
Berselimut pakaian bekas dan kertas koran
Mereka menggendongnya ke pemakaman

Tanpa surat pengantar kelurahan
Tak ada tempat, kata penjaga makam
Kalau pun ada tempat, biayanya satu juta
Lagi pula ini anak siapa?

Anak kami. Kami semua ibunya
Mereka menyahut bagai paduan suara
Bapaknya jangan tanya.
Namanya mungkin ada di koran Jakarta

Berjalan dari satu pemakaman ke yang lain
Tak satu yang mau terima mayat si bayi
Malam pun larut, mengendap-ngendap
Lelah dan lapar, mereka kembali pulang
Ke kolong jembatan layang, Sayang

Di taman rumah besar berpagar besi
Penjaga temukan tubuh biru di dalam kardus
Nyaris tercekik ia menelan jeritnya sendiri

Haram jadah, anak setan dari mana ini?
Sambil muntah dilemparkannya
Bungkusan koran dalam genggaman
Jauh, ke jalan raya yang sunyi di Ibukota

2007

Sumber: Gendang Pengembara (2012)

Leon Agusta
Puisi: Bayi dalam Kardus
Karya: Leon Agusta

Biodata Leon Agusta:
  • Leon Agusta (Ridwan Ilyas Sutan Badaro) lahir pada tanggal 5 Agustus 1938 di Sigiran, Maninjau, Sumatra Barat.
  • Leon Agusta meninggal dunia pada tanggal 10 Desember 2015 (pada umur 77) di Padang, Sumatra Barat.
  • Leon Agusta adalah salah satu Sastrawan Angkatan 70-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.