Puisi: Gempa (Karya Bakdi Soemanto)
Puisi: GEMPA
Karya: Bakdi Soemanto
Gempa
bumi gonjang-ganjing
selama hampir semenit
dan langit bersih membiru
tapi hari kecut-kemerucut
dan kelabu
kaki gemetar
pandang pudar
awan terlihat air
Ingatkan tsunami aceh
dan rumah-rumah berantakan
rata dengan tanah
orang-orang ke utara takut bah
takut muntahan merapi
yogya bagai kota Sodom dan gomorah
dikutuk karena terlalu banyak mall
menggusur sekaten
mencuekin bangunan kuno
kurang memperhatikan keris-keris pusaka
dan acuh pada para pendiri yogya
mencurigai kebatinan
dan mencampur-adukkan politik, uang
dan iman…
tiba-tiba hidup berubah tenda
nasi bungkus, selimut, air bersih
dan pembalut perempuan
apa artinya ini
kita tak tahu
yang jelas
kita menjadi faham
yogya tak hanya dikepung wayang
tetapi juga dikepung potensi lindhu
dan bahaya muntahan merapi
kita juga dikepung polusi
yang kita buat sendiri
kita juga dikepung sesak tempat
karena ulah sendiri
yogya tak lagi nyaman dihuni
karena setiap hari
diguncang gempa
adapun gempa itu
adalah gempa hati
gempa ruh
gempa pegangan hidup
dan gempa 26 Mei
adalah kumulasi
gempa
yang terus-menerus
diulang
dan terulang
serta berulang
bagai ritus kehidupan
2006
Puisi: Gempa
Karya: Bakdi Soemanto
Biodata Bakdi Soemanto:
- Prof. Dr. Christophorus Soebakdi Soemanto, S.U lahir pada tanggal 29 Oktober 1941 di Solo, Jawa Tengah.
- Prof. Dr. Christophorus Soebakdi Soemanto, S.U meninggal dunia pada tanggal 11 Oktober 2014 (pada umur 72 tahun) di Yogyakarta.