Lintasan Kenangan
Di Schiphol suatu pagi
Musim bunga bagai perawan mandi
Ia tertegun lama, merasakan sepi
di lintasan bentangan kenangan
Ayahnya seorang pergerakan di zaman kolonial
Mati ditembak 8 Agustus 1960
Puluhan peluru muntah di kepala dan tubuhnya
Ketika persaudaraan diperangi sampai ke desa-desa
Di sebuah desa di pinggir danau yang lengang
Kata orang waktu itu terjadi pemberontakan
Melintasi ladang-ladang kincir angin Amsterdam
Lelaki itu ingin ia bersama ayahnya. Ingin membaca
cahaya matanya menyaksikan dunia lain
Setelah perjalanan mimpi mencapai kemerdekaan
Di Keukenhoff dia gumamkan lagi sebuah nama
Aroma bunga tulip menyiangi tubuhnya
Kabut memutih memandikan langkah
Pengembara melintas di alam kenangan
1977
Puisi: Lintasan Kenangan
Karya: Leon Agusta
Catatan:
- Leon Agusta lahir di Sigiran, Nagari Tanjung Sani Maninjau, Sumatra Barat, 5 Agustus 1938.
- Leon Agusta meninggal dunia di Kota Padang, 10 Desember 2015 (pada umur 77 tahun).
Baca juga: Puisi Galau Pendek