Puisi: Nyanyikanlah Sebuah Lagu, Harvey (Karya Leon Agusta)
Puisi: Nyanyikanlah Sebuah Lagu, Harvey
Karya: Leon Agusta
Nyanyikanlah Sebuah Lagu, Harvey*
Bayangan hitam berkelebat, di Amboina
Salib memerah, Golgota, betapa jauhnya
Bagi siapa doa
Dalam sengketa?
Dengan nama Allah, maka kasih penuh ampunan
Dengan nama Allah, maha kasih berlimpah sayang:
Kembalikan damai pada jantung kami, darah,
dan nafas kami, yang sesak dalam kepulan amarah
Tampak marah, cahaya merah tumpah dalam senja
Kaki langit menjauh, raib melintas perbatasan siang
Nyanyikanlah sebuah lagu, Harvey
senggang sejenak, lagi sejenak lagi, ah teruskan
Terimalah malam, terimalah Tuhan, yang selalu
Membujuk agar terus berjalan dalam nyanyian
Dalam paduan suara dukamu, oh Amboina
Senja seperti terbakar tampak gaduh
Terjerembab dalam dukamu Amboina
Tersungkur dalam rapuhnya ajal, pesta dajal
Sunyi bergegas di jalan-jalan, lorong-lorong
Hitam hutan meranggas, juga bakau
Burung-burung meracau di pasir
Mayat menjadi arca, melahirkan tanda
Lihatlah, dalam kaca juga terbaca
Kenapa Tuhan, ya kenapa
Adakah kemenangan menjanjikan kesucian
Bagi amarah tangan penggenggam pedang
Nyanyikanlah sebuah lagu, Harvey
Bagi Amboina, dalam duka cintanya
1999
Sumber: Gendang Pengembara (2012)
Catatan:Harvey Malaiholo, penyanyi asal Maluku.
Puisi: Nyanyikanlah Sebuah Lagu, Harvey
Karya: Leon Agusta
Biodata Leon Agusta:
- Leon Agusta (Ridwan Ilyas Sutan Badaro) lahir pada tanggal 5 Agustus 1938 di Sigiran, Maninjau, Sumatra Barat.
- Leon Agusta meninggal dunia pada tanggal 10 Desember 2015 (pada umur 77) di Padang, Sumatra Barat.
- Leon Agusta adalah salah satu Sastrawan Angkatan 70-an.