Rumah Cermin
Sebuah rumah cermin dan kita terperangkap di dalamnya
Sosok dan wajah pecah bertabur dalam bingkai
dan warna beribu kaca. Janganlah bertanya
karena kata-kata pun berubah arti, layu bagai bunga.
Layu dan pucat bagai bibirmu, pada suatu kali:
walau kini satu-satunya bentuk yang dapat kuhayati
dalam kemayaan semesta, antara mimpi dan kenyataan:
dua kerajaan yang sama-sama menolak kehadiran kita.
Cetak-biru kemanusiaan telah lama dimakan bubuk
bersama buku dongeng kanak-kanak. Beginilah kita sekarang
wajah yang berebut bentuk dengan bayang-bayangnya
dalam rumah cermin, tempat kita terperangkap di dalamnya.
1971
Puisi: Rumah Cermin
Karya: Saini KM
Catatan:
- Nama lengkap Saini KM adalah Saini Karnamisastra.
- Saini KM lahir di Kampung Gending, Desa Kota Kulon, Sumedang, Jawa Barat, pada tanggal 16 Juni 1938.
Baca juga: Puisi Rindu