Puisi: Sebuah Wajah (Karya Saini KM)

Puisi "Sebuah Wajah" karya Saini KM menggambarkan keindahan cinta dengan metafora alam dan simbol-simbol yang kuat.
Sebuah Wajah


datang ia bagai fajar
naik di puncak setiap bukit
barapa pun bibir bunga diciumnya
adalah ciuman pertama

lelaki semampai bintang di matanya
meletakkan cinta di ujung lidah
lelaki coklat seruling di lehernya
mereguki hidup dari piala dusta

pergi ia bagai fajar
turun di kaki setiap bukit
berapa pun janji diucapkannya
adalah janji yang pertama


1960

Sumber: Nyanyian Tanah Air (2000)

Analisis Puisi:
Puisi "Sebuah Wajah" karya Saini KM adalah karya sastra yang merenungkan tentang keindahan dan kompleksitas dalam hubungan manusia. Dalam puisi ini, pengarang menggunakan gambaran alam dan simbol-simbol untuk mengungkapkan perasaan dan pengalaman yang berkaitan dengan cinta.

Metafora Alam: Puisi ini dimulai dengan perbandingan "datang ia bagai fajar," yang menghubungkan kehadiran wajah atau cinta seseorang dengan fajar yang naik di puncak bukit. Ini adalah contoh metafora alam yang menggambarkan keindahan dan kemisteriusan cinta. Fajar, sebagai simbol permulaan, juga menciptakan gambaran tentang awal dari hubungan ini.

Perbandingan dengan Bunga: Penggunaan bahasa poesis seperti "berapa pun bibir bunga diciumnya adalah ciuman pertama" menggambarkan perasaan tak terlupakan dari cinta pertama. Puisi ini menciptakan hubungan antara keindahan alam dan keindahan perasaan manusia.

Penggambaran Lelaki: Lelaki dalam puisi ini digambarkan sebagai sosok yang penuh daya tarik ("lelaki semampai bintang di matanya"). Penggunaan simbol seperti "seruling di lehernya" menciptakan citra suara yang manis dan mengekspresikan ketenangan atau keindahan yang dapat ditemukan dalam hubungan cinta.

Perjalanan Cinta: Puisi ini juga mencerminkan perjalanan cinta, dari awal yang penuh kegembiraan dan keindahan hingga akhir yang mungkin penuh perpisahan atau kerinduan. Penggunaan perbandingan "pergi ia bagai fajar, turun di kaki setiap bukit" menciptakan nuansa perpisahan dan kerinduan.

Kesederhanaan Bahasa: Saini KM menggunakan bahasa yang sederhana dalam puisi ini, tetapi dengan makna mendalam. Kesederhanaan bahasa ini menekankan esensi perasaan cinta dan keindahan yang bisa ditemukan dalam detail sederhana sehari-hari.

Puisi "Sebuah Wajah" adalah sebuah karya yang menggambarkan keindahan cinta dengan metafora alam dan simbol-simbol yang kuat. Ini juga mencerminkan perjalanan emosional dalam hubungan manusia dan kompleksitas perasaan yang melibatkan cinta.

Puisi Saini KM
Puisi: Sebuah Wajah
Karya: Saini KM

Biodata Saini KM:
  • Nama lengkap Saini KM adalah Saini Karnamisastra.
  • Saini KM lahir pada tanggal 16 Juni 1938 di Kampung Gending, Desa Kota Kulon, Sumedang, Jawa Barat.
  • Saini KM dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1970-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.