Puisi: Dunia Fana (Karya Aspar Paturusi)

Puisi "Dunia Fana" karya Aspar Paturusi menggambarkan perpisahan fisik antara dua individu namun menegaskan keberadaan ikatan batin yang tidak ...
Dunia Fana

"papa, sudah di pesawat
mohon doa"
kubaca pesan singkatmu

aku baru sadar
sebentar lagi kau di ketinggian
            tiga puluh ribu kaki
bertolak dari ribuan kilometer

jarak jauh memisahkan kita
namun bagiku,
            kau tak ke mana-mana
semasih kita hidup di dunia fana

Jakarta, 14 Januari 2013

Analisis Puisi:

Puisi "Dunia Fana" karya Aspar Paturusi adalah sebuah karya yang sederhana namun mengandung makna mendalam tentang jarak, kepergian, dan kesadaran akan keterbatasan dunia fana.

Tema Keterpisahan dan Kehidupan yang Sementara: Puisi ini menciptakan gambaran tentang keterpisahan fisik antara dua individu, yang dalam konteks puisi ini, tampaknya antara anak dan ayah. Pesan singkat yang diterima oleh narator (mungkin anak) dari sang ayah yang akan berangkat dengan pesawat menyoroti jarak fisik yang terpisah. Namun, dalam penggalan terakhir, penyair menegaskan bahwa meskipun jarak fisik memisahkan, hubungan emosional dan spiritual antara keduanya tetap utuh. Dunia fana, dunia yang sementara dan fana, tidak mampu memisahkan ikatan batin yang telah terjalin.

Kesadaran akan Keterbatasan Manusia: Puisi ini menyiratkan kesadaran akan keterbatasan manusia dan dunia ini sebagai tempat yang sementara. Meskipun ada perpisahan fisik, pemahaman akan pentingnya ikatan emosional dan spiritual mengingatkan kita bahwa hubungan dan kenangan tetap tinggal, melebihi batas-batas waktu dan ruang.

Kesederhanaan dalam Ekspresi: Aspar Paturusi menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat dalam menyampaikan pesannya. Tanpa menggunakan banyak kata, dia mampu menggambarkan perasaan yang rumit dan menyoroti tema universal tentang keterikatan manusia dan kesadaran akan keterbatasan kehidupan ini.

Makna Spiritual: Puisi ini juga mengandung lapisan spiritual yang dalam. Konsep bahwa dunia ini fana, atau sementara, mengarah pada refleksi spiritual tentang pentingnya memahami esensi keberadaan dan ikatan kita dengan sesama di dalamnya.

Puisi "Dunia Fana" karya Aspar Paturusi adalah sebuah karya yang menggambarkan perpisahan fisik antara dua individu namun menegaskan keberadaan ikatan batin yang tidak tergoyahkan. Dengan sederhana, puisi ini menghadirkan refleksi tentang keterikatan manusia dalam dunia yang sementara dan pentingnya hubungan spiritual dalam menghadapi perpisahan dan kepergian.

Aspar Paturusi
Puisi: Dunia Fana
Karya: Aspar Paturusi

Biodata Aspar Paturusi:
  • Nama asli Aspar Paturusi adalah Andi Sopyan Paturusi.
  • Aspar Paturusi lahir pada tanggal 10 April 1943 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.