Puisi: Laut Negeriku (Karya Aspar Paturusi)

Puisi "Laut Negeriku" karya Aspar Paturusi merangkul pembaca dalam suasana nostalgia, keindahan, dan kerinduan akan tanah air dan alamnya.
Laut Negeriku

biru lautmu berombak tenang
pantai selatan negeri kelahiran
kulayari bersama perahu pinisi
terasa sejuk airmu tersentuh jemari

sekali waktu angin bertiup kencang
nakhoda bangkit berteriak lantang
awak sibuk di pos masing-masing
aku dan yang lain tetap tenang

aku yakin nakhoda pelaut ulung
aku percaya awak paham tugasnya
kadang ada bentakan dan makian
angin reda, mereka larut gurau senda

laut, oh laut negeriku
kini kadang kurindu
berbaring lagi di haluan perahu
di atas ayunan ombakmu

laut negeriku
masihkah biru
masihkah teduh
seperti dulu

Jakarta, 4 Mei 2010

Analisis Puisi:

Puisi "Laut Negeriku" karya Aspar Paturusi adalah sebuah penggambaran yang indah tentang hubungan emosional dan spiritual antara penyair dengan laut, yang dianggap sebagai simbol dari negerinya. Dalam puisi ini, Aspar Paturusi menggunakan gambaran alam untuk menciptakan suasana nostalgia, keindahan, dan rasa keterikatan dengan tanah airnya.

Hubungan Emosional dengan Laut: Penyair menggambarkan hubungan yang mendalam antara dirinya dengan laut negerinya. Laut dianggap sebagai sumber inspirasi, ketenangan, dan keindahan yang mengalirkan kedamaian dan kehangatan kepada penyair.

Gambaran Alam yang Indah: Puisi ini memancarkan keindahan alam yang terdapat di sekitar pantai selatan negeri kelahiran penyair. Gambaran ombak yang tenang, biru laut yang menenangkan, dan ayunan perahu di atas gelombang memberikan kesan kedamaian dan keindahan yang abadi.

Kehadiran Perahu Pinisi: Perahu pinisi menjadi simbol perjalanan dan petualangan yang menyatukan penyair dengan lautan. Perjalanan dengan perahu pinisi tidak hanya fisik, tetapi juga mencerminkan perjalanan spiritual dan emosional seseorang dengan tanah air dan alamnya.

Kepercayaan pada Nakhoda dan Awak: Penyair mengekspresikan kepercayaan dan penghargaannya terhadap nakhoda dan awak perahu pinisi. Meskipun menghadapi tantangan dan cuaca buruk, mereka tetap tenang dan setia menjalankan tugas mereka dengan penuh tanggung jawab.

Nostalgia dan Kerinduan: Puisi ini menciptakan suasana nostalgia dan kerinduan akan keindahan laut negeri, serta harapan agar keindahan tersebut tetap abadi seperti dulu. Kerinduan akan keadaan alam yang teduh dan biru laut yang menenangkan menjadi tema sentral dalam puisi ini.

Cinta pada Negeri dan Alam: Melalui penggambaran laut negeri, penyair menyatakan cintanya pada negeri dan alamnya. Laut dianggap sebagai bagian yang tak terpisahkan dari identitas dan keberadaannya sebagai seorang penyair.

Puisi "Laut Negeriku" karya Aspar Paturusi adalah sebuah penggambaran yang indah tentang kedalaman hubungan emosional dan spiritual antara penyair dengan alam, khususnya laut negerinya. Dengan menggunakan gambaran alam yang indah dan penuh makna, puisi ini merangkul pembaca dalam suasana nostalgia, keindahan, dan kerinduan akan tanah air dan alamnya.

Aspar Paturusi
Puisi: Laut Negeriku
Karya: Aspar Paturusi

Biodata Aspar Paturusi:
  • Nama asli Aspar Paturusi adalah Andi Sopyan Paturusi.
  • Aspar Paturusi lahir pada tanggal 10 April 1943 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.