Puisi: MEMBACA (Karya Aspar Paturusi)

Puisi "MEMBACA" karya Aspar Paturusi menggambarkan sebuah perjalanan intelektual dan spiritual seseorang yang berusaha memahami kehidupan dan alam ...
MEMBACA

aku membaca laut
ingin kuselami kedalamannya

aku membaca bumi
kuingin tahu bara di tubuhnya

aku membaca matahari
sejauh mana cahaya panasnya

aku membaca gunung
sediam apa apinya

aku ingin membaca nuranimu
di mana kini dia berada

kian banyak kubaca
kian banyak tak kutahu

Jakarta, 10 April 2012

Analisis Puisi:

Puisi "MEMBACA" karya Aspar Paturusi menggambarkan sebuah perjalanan intelektual dan spiritual seseorang yang berusaha memahami kehidupan dan alam semesta melalui proses membaca.

Metafora Membaca: Dalam puisi ini, "membaca" digunakan sebagai metafora untuk upaya seseorang dalam memahami berbagai aspek kehidupan dan alam semesta. Membaca bukan sekadar proses fisik membaca teks, tetapi juga mencakup usaha untuk menangkap makna dan kedalaman dari apa yang diamati dan dipelajari.

Alam Semesta Sebagai Buku: Penyair menggunakan berbagai elemen alam, seperti laut, bumi, matahari, dan gunung, sebagai buku yang dibaca. Setiap elemen alam mewakili lapisan pengetahuan dan kebijaksanaan yang ingin dipahami oleh penyair. Misalnya, membaca laut menggambarkan keinginan untuk menyelami kedalaman kehidupan, sementara membaca matahari mencerminkan keinginan untuk memahami kehangatan dan cahaya yang diberikannya.

Pencarian Makna dalam Kehidupan: Melalui penggunaan metafora ini, puisi mencerminkan keinginan yang mendalam untuk memahami esensi kehidupan dan alam semesta. Penyair merenungkan makna di balik eksistensi alam dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang keberadaan dan tujuan hidup.

Nurani dan Kehadiran Manusia: Pada akhir puisi, penyair menyatakan keinginannya untuk "membaca nuranimu". Ini menyoroti pentingnya pemahaman diri dan hubungan dengan orang lain dalam perjalanan pencarian makna. Sementara alam semesta menawarkan banyak pelajaran, kehadiran manusia dan hubungan antarmanusia juga merupakan sumber kebijaksanaan dan pemahaman.

Pertanyaan yang Tidak Terjawab: Puisi ini ditutup dengan pernyataan bahwa semakin banyak yang dibaca, semakin banyak yang tidak diketahui. Ini menggarisbawahi kompleksitas dan misteri alam semesta yang tidak pernah sepenuhnya terungkap, dan bahwa perjalanan intelektual dan spiritual adalah proses yang terus berlanjut.

Secara keseluruhan, puisi "MEMBACA" adalah sebuah puisi yang menggambarkan keinginan yang mendalam untuk memahami makna dan kedalaman kehidupan melalui proses pembelajaran dan refleksi atas alam semesta dan hubungan manusia dengan alam dan sesama. Puisi ini merangkum esensi dari perjalanan pencarian pengetahuan dan kebijaksanaan.

Aspar Paturusi
Puisi: MEMBACA
Karya: Aspar Paturusi

Biodata Aspar Paturusi:
  • Nama asli Aspar Paturusi adalah Andi Sopyan Paturusi.
  • Aspar Paturusi lahir pada tanggal 10 April 1943 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.