Puisi: Bedugul (Karya Ngurah Parsua)

Puisi "Bedugul" karya Ngurah Parsua menggambarkan pemandangan alam yang indah di sekitar danau Bedugul di Bali. Puisi ini memanfaatkan gambaran ....
Bedugul


cemara yang menyongsong bayangan
kemuning sunyi, redup diderai angin
temaram meru terkatup kabut, terkatup dingin
Hujan lagi gerimis mengigil di sini
Semua bebas dalam dekapan hari
Kan bersua dalam rumah batu sejati

keristal sepi angin meluluhkan bayangan
kemuning sunyi danau lenggang tenang
semua asik bersiul sendiri-sendiri
lurus gemerisik daun dari kelopak hati

di sinikah sepi abadi, yang misteri
di seberang danau sana. Sepi Ia menunggu
sedihku sendu menunggu pertemuan rasa
cinta abadi dalam rahasia


1972

Analisis Puisi:
Puisi "Bedugul" karya Ngurah Parsua menggambarkan pemandangan alam yang indah di sekitar danau Bedugul di Bali. Puisi ini memanfaatkan gambaran alam dan unsur-unsur alam untuk menyampaikan perasaan kedamaian, keindahan, dan keagungan alam.

Gambaran Alam yang Indah: Puisi ini dimulai dengan deskripsi alam yang memikat. Penyair menggambarkan pohon cemara, bunga kemuning, danau yang tenang, dan meru (sebuah bentuk arsitektur Hindu) yang diselimuti kabut. Gambaran ini menciptakan suasana tenang dan damai bagi pembaca.

Penciptaan Suasana: Penyair berhasil menciptakan suasana yang khas melalui penggambaran alam dan deskripsi yang indah. Pembaca merasa seolah-olah dia sedang berada di tepi danau Bedugul, merasakan angin sejuk, dan melihat pemandangan yang damai.

Penggunaan Metafora dan Personifikasi: Puisi ini mengandung beberapa elemen metafora dan personifikasi. Misalnya, "kemuning sunyi" adalah personifikasi bunga kemuning yang tampaknya merasakan kesunyian. Metafora seperti "lurus gemerisik daun dari kelopak hati" menciptakan gambaran tentang kedamaian dan kesepian yang dalam.

Pencarian Makna dalam Keindahan Alam: Puisi ini tampaknya mencoba mengeksplorasi makna dan rahasia yang ada di balik keindahan alam. Ada sentimen mistis yang muncul melalui deskripsi meru dan pertanyaan tentang keabadian dan misteri yang ada di seberang danau.

Bahasa yang Berirama: Penyair menggunakan bahasa yang berirama dan mengalir dalam puisi ini, menciptakan ritme yang menyenangkan bagi pembaca. Hal ini memberikan kesan bahwa puisi ini seperti sebuah nyanyian atau lagu tentang alam.

Puisi "Bedugul" adalah sebuah penghormatan terhadap keindahan alam danau Bedugul di Bali. Penyair menggunakan bahasa yang indah dan gambaran alam yang mendalam untuk menciptakan sebuah karya sastra yang merenungkan dan memukau. Puisi ini mengajak pembaca untuk meresapi keindahan alam dan mencari makna yang lebih dalam dalam keheningan dan kedamaian alam tersebut.

Puisi: Bedugul
Puisi: Bedugul
Karya: Ngurah Parsua


Catatan:
  • Ngurah Parsua memiliki nama lengkap I Gusti Ngurah Parsua.
  • Ngurah Parsua lahir di Bondalem, Singaraja, Buleleng.
© Sepenuhnya. All rights reserved.