Puisi: Desa (Karya Kuntowijoyo)

Puisi "Desa" karya Kuntowijoyo mempersembahkan gambaran kehidupan di desa dengan kekuatan imaji dan kedalaman makna. Melalui atmosfer yang ...
Desa

Yang berjalan di lorong
hanya suara-suara
barangkali kaki orang
atau malaikat atau bidadari atau hantu
mereka sama-sama menghuni desa di malam hari

Kadang-kadang kentong berjalan
dipukul tangan hitam
dari pojok ke pojok
menyalakan kunang-kunang
di sela bayang-bayang

Kalau ingin melihat hidup
pandanglah bintang-bintang
yang turun rendah
menyentuh ujung kelapa
atau berhenti di bawah rumpun bambu
mendengarkan tanah menyanyi

Tunggulah, engkau tak akan percaya
Siapakah mengerang dari balik dinding bambu
Barangkali ibu yang kehabisan air susu
Ya Tuhan!

Sumber: Isyarat (1976)

Analisis Puisi:

Puisi "Desa" karya Kuntowijoyo adalah sebuah karya sastra yang menghadirkan gambaran kehidupan di desa dengan kekuatan imaji yang kuat dan atmosfer yang mendalam. Dalam analisis ini, kita akan membahas berbagai aspek yang memperkaya pemahaman tentang puisi ini.

Atmosfer Desa yang Misterius: Puisi ini menggambarkan suasana malam di desa yang penuh dengan misteri dan kehadiran yang tidak terlihat. Suara-suara yang terdengar di lorong, mungkin kaki orang, malaikat, bidadari, atau hantu, menciptakan gambaran tentang keberadaan yang menyelimuti desa pada malam hari. Atmosfer misterius ini menarik pembaca untuk merenungkan esensi kehidupan di desa yang diwarnai oleh kepercayaan dan mitos lokal.

Aktivitas Sehari-hari: Puisi ini juga menggambarkan aktivitas sehari-hari yang terjadi di desa. Gambaran kentong yang berjalan dan dipukul tangan hitam, menyalakan kunang-kunang, menciptakan citra kehidupan yang sederhana namun penuh dengan keindahan. Kuntowijoyo dengan indah menggambarkan kegiatan yang terjadi di desa pada malam hari, menunjukkan kearifan lokal dan keseharian yang unik.

Keterhubungan dengan Alam: Penyair mengajak pembaca untuk merenungkan keterhubungan manusia dengan alam melalui pengamatan terhadap bintang-bintang yang turun rendah. Bintang-bintang yang menyentuh ujung kelapa atau berhenti di bawah rumpun bambu menjadi simbol kehadiran alam yang menghidupkan dan memberi makna bagi kehidupan di desa. Tanah yang menyanyi menciptakan citra harmoni antara manusia dan alam.

Kehidupan Manusia yang Sederhana: Meskipun sederhana, puisi ini mencerminkan kehidupan manusia yang sarat dengan makna dan kebijaksanaan lokal. Aktivitas sehari-hari seperti menyalakan kunang-kunang atau mendengarkan tanah menyanyi menjadi simbol kearifan dan keindahan kehidupan di desa.

Misteri dan Kehidupan Manusia: Di bagian terakhir puisi, penyair menimbulkan rasa penasaran dengan pertanyaan tentang siapa yang mengerang dari balik dinding bambu. Ini menciptakan nuansa misteri yang menambah kompleksitas gambaran kehidupan di desa, menunjukkan bahwa kehidupan manusia selalu dipenuhi dengan pertanyaan dan keajaiban yang tak terpecahkan.

Dengan demikian, puisi "Desa" karya Kuntowijoyo adalah sebuah puisi yang mempersembahkan gambaran kehidupan di desa dengan kekuatan imaji dan kedalaman makna. Melalui atmosfer yang misterius, keterhubungan dengan alam, dan kehidupan manusia yang sederhana namun penuh makna, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan esensi kehidupan dan kebijaksanaan lokal di desa.

Puisi: Desa
Puisi: Desa
Karya: Kuntowijoyo

Catatan:
  • Prof. Dr. Kuntowijoyo, M.A.
  • Kuntowijoyo lahir pada tanggal 18 September 1943 di Sanden, Bantul, Yogyakarta.
  • Kuntowijoyo meninggal dunia pada tanggal 22 Februari 2005 (pada usia 61 tahun).
© Sepenuhnya. All rights reserved.