Puisi: Ronggeng Sumba (Karya Umbu Landu Paranggi)
Puisi: Ronggeng Sumba
Karya: Umbu Landu Paranggi
Ronggeng Sumba (1)
Tambur tua, ditabuh dewamenujum sunyiku, di mulut kemarausirih pinang tembakau, membaun angin cendanaduh sarungkan pedangmu, dendam budak birugulung rokok daun lontar, kumurkan mantra pengantarapi pediangan menanti, siraman darah lelaki
Ronggeng Sumba (2)
Gong gong purba, meningkah bertalu taluduh restu dewata, menjaring bulan buanganlima perawan saringan, menghambur dalam arenaterjurai melindas baying, kain dan selendang pilihantenunan datu, kayu dan batuanyaman pelangi, menyambar nyambar dukaku
Ronggeng Sumba (3)
gemerincing giring-giring di kaki, mabuk berburu sorak soraibulu ayam di kepala meronta, surai kuda di jari melambaimelipat malam lupa berbusa, hai patah tambur buat rajamu(hingga lepas urat-urat tangan), gong-gong nyaring dan tajamkan(bahkan hingga putus napas tarian), mari…hanya kesepiankupanggang di bara cemar, sampai subuh berlinanganembun, pijaran riap embun, yang meramu cintaku
Ronggeng Sumba (4)
rawa rawa, paya paya, duka cintaku mengibas telaga senjarawa rawa, paya paya, di punggung sunyi hariku busur cakrawalarawa rawa, paya paya, baris cemara meriap gerimis nyawakurawa rawa, paya paya, pelaminan kemarau, nyanyi fana nyanyi baka
Sumber:“Persada Studi Klub dan Sajak-sajak Presiden Malioboro” dalam Suara Pancaran Sastra: Himpunan Esai dan Kritik, Korrie Layun Rampan, Yayasan Arus Jakarta, 1984.
Puisi: Ronggeng Sumba
Karya: Umbu Landu Paranggi
Biodata Umbu Landu Paranggi:
- Umbu Landu Paranggi lahir di Kananggar, Paberiwai, Sumba Timur, 10 Agustus 1943.