Puisi: Sesudah Perjalanan (Karya Kuntowijoyo)

Puisi "Sesudah Perjalanan" mengajak pembaca untuk merenungkan makna perjalanan hidup dan momen-momen penting yang terjadi setelahnya.
Sesudah Perjalanan

Sesampai di ujung
engkau menengadah ke langit
kekosongan yang lembayung

Ayolah, ruh
tiba saatnya
engkau menyerahkan diri

Sunyi mengantarmu ke kemah
di balik awang-uwung
di mana engkau istirahat
sesudah perjalanan yang jauh.

Sumber: Isyarat (1976)

Analisis Puisi:

Puisi "Sesudah Perjalanan" karya Kuntowijoyo adalah sebuah karya yang sederhana namun sarat dengan makna mendalam tentang perjalanan hidup dan akhir dari sebuah rentetan pengalaman. Dalam analisis puisi ini, kita dapat menguraikan beberapa poin penting:

Metafora Perjalanan: Puisi ini menggambarkan perjalanan sebagai sebuah metafora kehidupan. Perjalanan hidup dipandang sebagai sebuah perjalanan yang panjang dan penuh dengan tantangan. Ujung perjalanan menjadi simbol dari akhir dari sebuah fase dalam hidup seseorang.

Tantangan dan Kesendirian: Dalam puisi ini, terdapat rasa kesendirian yang kuat, terutama ketika "engkau menengadah ke langit / kekosongan yang lembayung". Kesendirian ini mencerminkan momen refleksi dan introspeksi yang terjadi setelah menghadapi berbagai perjalanan dan pengalaman hidup.

Simbolisme Sunyi: Sunyi dalam puisi ini mengandung makna yang dalam. Sunyi bukan hanya tentang ketenangan, tetapi juga tentang kesunyian dalam mengeksplorasi batin dan merenungkan arti dari segala pengalaman yang telah dilalui.

Kemah sebagai Metafora Istirahat: Kemah di sini merupakan lambang istirahat setelah perjalanan yang melelahkan. Kemah bukan hanya sekadar tempat beristirahat secara fisik, tetapi juga melambangkan tempat untuk merenungkan dan menerima segala pelajaran dan hikmah dari perjalanan hidup.

Penyerahan Diri: Puisi ini mencapai puncaknya dengan tema penyerahan diri. "Tiba saatnya / engkau menyerahkan diri" menegaskan bahwa ada momen di kehidupan di mana seseorang harus menerima segala ketidakpastian dan membiarkan dirinya mengalir dengan aliran kehidupan.

Dengan keindahan dan kesederhanaannya, puisi "Sesudah Perjalanan" mengajak pembaca untuk merenungkan makna perjalanan hidup dan momen-momen penting yang terjadi setelahnya. Puisi ini mengingatkan kita akan keindahan dalam kesunyian dan kedalaman dalam penyerahan diri kepada takdir.

Puisi: Sesudah Perjalanan
Puisi: Sesudah Perjalanan
Karya: Kuntowijoyo

Biodata Kuntowijoyo:
  • Prof. Dr. Kuntowijoyo, M.A.
  • Kuntowijoyo lahir pada tanggal 18 September 1943 di Sanden, Bantul, Yogyakarta.
  • Kuntowijoyo meninggal dunia pada tanggal 22 Februari 2005 (pada usia 61 tahun).
© Sepenuhnya. All rights reserved.