Puisi: Suara (Karya Kuntowijoyo)
Puisi: SUARA
Karya: Kuntowijoyo
Suara
Ada suara menderu dan warna ungu. Terserapjasadku. Kukira akan padan juga. Tetapi tidak.
Adakah engkau juga menangkap makna itu? Di luar,sebagai sediakala. Langit bersatu dengan birunyamenyelimuti bumi yang diam. Pelan udara merayap,menggosok-gosok di pohonan. Engkau pasti takmendengar suara itu. Ada gemuruh di tubuhmu.
Barangkali ruhmu sedang mempersoalkan gelombangyang tak mau berhenti itu. Gelombang-gelombangsuara. Gelombang-gelombang warna. Bercahaya-cahaya! Membuatku lupa bahwa hari sudah malam,sudah waktunya pergi tidur. Tidak, ia bergerak-gerak. Menuntunku ke mimpi yang lena sebelumbahkan mata berhasrat memejam. Hai! la mengucapkansesuatu yang sempurna. KATA. Aku tak pahamapa. Terasa bagai buaian. Mengayun-ayun. Sebagai di benua asing aku keheranan.
Tenggelam di garis batas, yang sayup-sayup.
Jauh, jauh. Ada jalan dari berkas cahaya, sangatlicinnya. Bagai meniti benang sutra, aku berjalandi atasnya. Berjalan, tidak ada ujungnya.
Kekosongan dari tepi ke tepi. Aku kehilanganjejak sudah. Namun, aku berjalan juga. Alangkahnikmat jadinya! Suara itu masih menderu. Warnamasih ungu. Tiba-tiba aku kenal benar.
Tiba-tiba saja aku tahu. Sudah lama aku merindukannya.
Karya: Kuntowijoyo
Catatan:
- Prof. Dr. Kuntowijoyo, M.A.
- Kuntowijoyo lahir pada tanggal 18 September 1943 di Sanden, Bantul, Yogyakarta.
- Kuntowijoyo meninggal dunia pada tanggal 22 Februari 2005 (pada usia 61 tahun).