Puisi: Avi (Karya Kurnia Effendi)
Puisi: Avi
Karya: Kurnia Effendi
Avi- dari penyair yang belajar interior kepada penyair yang belajar arsitektur
Bagi senja yang sayapnya selebar cakrawala, waktuadalah bentangan ruangTak lebih luas dari hatimuNamun leluasa untuk secangkir kopi dan percakapan karibtentang sejumlah kwatrindan komposisi piano Johan Sebastian BachDi bawah bukit, kota menyapa dengan morse cahayaMengingatkan rencana makan malam:dimsum hangat di cawan tembikarAngin mengirim salam terakhir koloni burung yang terbang pulangMenit tak akan mangkir, bahkan ketika kita lupa bersulang
Tangga menuju rumahmu disusun dari bilah-bilah kenanganTaman ditumbuhi aneka peristiwa, kini berkisah kembaliRiang diwakili kemuning dan cempaka, hampirmenampik melur dan kenanga yang basah air mataBiarlah cemara yang jangkung dan rimbun sokamenjadi pelindung dari aum serigala
Di credenza, tahun-tahun terhenti, abadi:Wajah kecilmu,doa-doa dari tanganmusenandung dari mulutmuJam menjatuhkan detik serupa gerimis, berserakdi lantai foyer, terpantul pada kristal lampudan kertas perak pembungkus hadiahDi bawah rasi Gemini engkau menaridari ruang ke ruang:Terakota beranda,patio tempat patung mengaso,pantri penuh pastri,kamar tidur untuk dongeng yang melantur
Tak ada janji sesudah ini, misalnya dengan puisi yang nyeriRasa takut melahirkan pertanyaan: adakah cinta masih mudah diunduh dari reranting yang rapuh?Masih banyak tempat pakansi untuk mengistirahatkan imajinasiNegeri muasal korintian atau kapel-kapel unguTanah semai euforbia atau kubah yang selalu dirundung salju
Jakarta, 2016
Sumber: Hujan, Kopi, dan Ciuman (2017)
Puisi: Avi
Karya: Kurnia Effendi
Biodata Kurnia Effendi:
- Kurnia Effendi lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 20 Oktober 1960.