Dermaga Masih Sunyi
Setelah bahtera merapat, kabut memagut dari sisa gulitaSerupa pencuri cekatan yang merampas setiap kesempatanOmbak reda bersama rasa waswas yang tersekaSebab hendak berjumpa pipi ranum kekasih pujaan
Inilah tanah impian setelah almanak kembali diciptakanLangit tercuci dari dosa purba. Camar mencoba kekuatansayapnya. Cakrawala mulai digaris dengan pena harapanAngin memperkenalkan diri lewat hangat kecupan
Dermaga masih sunyi menunggu kelahiran matahariCahaya memecah punggung bukit yang membujur di timurMenawarkan aroma hutan beserta kuntum-kuntum cendawanKericik air sungai seperti awal senandung pagi
Setelah kapal merapat – mungkin kandas oleh surut laut,tiada lagi pelayaran dengan lelehan air mata dan rasa takutMenghabiskan ribuan peta yang digulung perlahanMencoba melupakan perjanjian yang menyedihkan
2019
Puisi: Dermaga Masih Sunyi
Karya: Kurnia Effendi
Biodata Kurnia Effendi:
- Kurnia Effendi lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 20 Oktober 1960.