Kepada Diko Reyhan
Butir salju mulai terseret pergiDi tikungan fajar, telah menunggu sesosok musimYang dengan cekatan meminta daun-daun semi kembali
Itu sebabnya, sepanjang pagiKeluarga burung pelatuk sibuk membangun rumahUntuk menyimpan percik matahariDi antara kulit kayu pohon-pohon yang bergembira
Sebenarnya, di sela suara tambur jantungSamar kudengar ketukan di pintu rahim"Tuhan, demikian santun cara-Mu mengirim anugerahmembuat kami semua berdebardan menanti tak sabar."
Itu sebabnya, sebagian airmata kusiapkan untuk cintaKepadamu, anakkuBukankah engkau akan jadi kekasih semua orang?
Lihatlah airmata yang menggenangSeperti leleh salju yang mulai terseret pergiDan kami selalu saja berdoa
Jakarta, Februari 2000Puisi: Kepada Diko Reyhan
Karya: Kurnia Effendi
Catatan:
- Kurnia Effendi lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 20 Oktober 1960.