Puisi: Lepau Menjelang 9 Pagi (Karya Kurnia Effendi)

Puisi: Lepau Menjelang 9 Pagi Karya: Kurnia Effendi
Lepau Menjelang 9 Pagi


Jarum jam kerja belum memanggilmu, karena gosip di sini lebih penting
Seruap kepul Padang yang terhidang setelah kalimat pertama, mengawali
bualan pagi. Keramahan mengusir dingin, merayu kawan datang bergabung

Mata kembang berbinar sejak rahasia si Fulan tersiar-siar
Politik hari ini hampir terpisah dengan petuah ninik-mamak. Tak mempan
lagi cerita si Malin Kundang untuk menakut-nakuti
Uang lebih bernyawa dari hati yang kini terpedaya

Gempa tahun lalu sudah terlupa. Guncangan kemarin siang tak panjang
dibincang. Namun kini, tak musim lagi pagar dipasang gembok kencang
"Kita susah lari lintang pukang tinggalkan rumah gadang. Tiang-tiang
terban lebih cepat dari pikiran kita."

Seteguk demi seteguk kopi macam ramuan energy untuk separuh hari
Jelang sore nanti ada lepau lain menanti-nanti, mirip godaan serunai
Menggaji perlu iman sembahyang butuh imam, berniaga bersama teman
Sebelum saluang melelehkan rindu rantau, mari simpan masa lampau


Jakarta 3 Januari 2017

Sumber: Hujan, Kopi, dan Ciuman (2017)

Puisi: Lepau Menjelang 9 Pagi
Puisi: Lepau Menjelang 9 Pagi
Karya: Kurnia Effendi

Biodata Kurnia Effendi:
  • Kurnia Effendi lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 20 Oktober 1960.
© Sepenuhnya. All rights reserved.