Maskumambang buat Ibu
apakah yang tengah kusepah dan kuhisap iniruas-ruas tebu yang memancarkan manis airnyaatau kasar dan kurus buku-buku jarimuyang mengeluarkan darah
manis atau amis telah sulit kubedakansemenjak kusadari sepanjang hidupmukeringat dan air mata tak hentimengaliri setiap gurat wajahmu(yang seperti garis sayatan di daun sirih)rentang urat kakimu telah serupa akar menjalardari pohon-pohon yang kau tanambahkan tak kukenali lagikerut ataukah kisut lurik terbakarkulit tanganmu itu
tangan yang setia mengangsur-angsur kayu bakardemi secerek air teh yang dijerang di atas tungku(air kasih keemasan yang tertuang dari cerat batinmuke cangkir lubuk hati kami)
tangan yang tulus ngakeul nasi di bakul- melikatkan kehidupan agar masak terolah -
tangan yang tak lelah menumbuhkan benih di ladangmeski angin menderu merontokan rambutmu yang mayang
di punggung menggelantung mataharidan di pangkuan membenam bulanibu masih harus menyangga beban gunung dan laut
tetapi, bahkan tanah yang diinjaktak pernah mendengar hampasan keluh
(Ibu, menyadari semua ituhatiku bagai diparutdarahnya yang tak surut-surut)
2012-2014
Catatan:Ngakeul adalah salah satu tradisi orang Sunda, setelah nasi ditanak dan dimasukkan ke bakul, langsung diaduk sambil dikipasi agar pulen/likat.
Puisi: Maskumambang buat Ibu
Karya: Nenden Lilis Aisyah
Biodata Nenden Lilis Aisyah:
- Nenden Lilis Aisyah lahir di Malangbong, Garut, Jawa Barat, pada tanggal 26 September 1971.