Puisi: Merdeka atau Mati (Karya Sides Sudyarto D. S.)

"Merdeka atau Mati" bukan hanya puisi perang yang membangkitkan semangat, tetapi juga karya yang merayakan tekad, keberanian, dan pengorbanan untuk ..
Merdeka atau Mati


Merah api membakar angkasa
Asap tebal menderu hitam lebam
Hujan peluru menderu berdesingan
Mesiu meledak dimana-mana

Pejuang maju terus dengan sangkur terhunus
Karaben dan mitraliur terus menggempur
Benteng-benteng penjajah
Yang menumpahkan darah

Gerilyawan maju terus, tiada mundur setapak
Merdeka atau Mati! Maju dan tembak
Satu demi satu maju sambil merangkak
Geranat-geranat terus meledak

Merdeka atau mati, tiada pilihan lain
Pejuang tidak berniat pulang
Sebelum kemerdekaan datang
Maju terus Pahlawan,
Bersama kaum petani dan nelayan
Kibarkan tinggi-tinggi Sang Merah Putih
Dengan tetesan darah
Kemerdekaan kita raih


Sumber: Pancasila dalam Puisi (1979)

Analisis Puisi:
Puisi "Merdeka atau Mati" menciptakan gambaran dramatis dari momen peperangan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dengan gaya yang penuh semangat dan berapi-api, puisi ini mencoba menyampaikan esensi dari semangat keberanian dan tekad untuk mencapai kemerdekaan.

Atmosfer Perang yang Dramatis: Puisi membawa pembaca ke medan perang dengan gambaran yang dramatis dan penuh aksi. Penggunaan imaji seperti api membakar angkasa, hujan peluru, dan mesiu meledak menciptakan suasana peperangan yang intens.

Semangat Pejuang yang Kuat: Dengan menggambarkan pejuang yang maju terus dengan senjata terhunus, puisi menciptakan gambaran semangat dan keteguhan hati para pahlawan. Kata-kata "Merdeka atau Mati!" menjadi semacam mantra yang mencerminkan tekad yang kuat untuk mencapai kemerdekaan.

Keberanian Gerilyawan dan Pejuang: Gambaran gerilyawan yang maju tanpa mundur setapak menunjukkan keberanian dan tekad yang tinggi. Mereka siap mengorbankan segalanya dengan semboyan "Merdeka atau Mati," menegaskan bahwa tidak ada pilihan lain selain mencapai kemerdekaan.

Citra Darah sebagai Pengorbanan: Penggunaan citra darah yang bercampur dengan Sang Merah Putih menciptakan simbolisme pengorbanan. Tetesan darah diartikan sebagai pengorbanan nyata yang harus dibayar untuk meraih kemerdekaan.

Kolaborasi Bersama Kaum Petani dan Nelayan: Puisi menyatukan gambaran para pejuang, petani, dan nelayan bersama-sama maju untuk mencapai kemerdekaan. Ini mencerminkan semangat persatuan dan kolaborasi di antara berbagai lapisan masyarakat.

Puisi "Merdeka atau Mati" bukan hanya puisi perang yang membangkitkan semangat, tetapi juga karya yang merayakan tekad, keberanian, dan pengorbanan untuk mencapai kemerdekaan. Puisi ini berhasil membawa pembaca ke dalam momen-momen penuh semangat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Puisi: Merdeka atau Mati
Puisi: Merdeka atau Mati
Karya: Sides Sudyarto D. S.

Biodata Sides Sudyarto D. S.:
  • Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
  • Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
  • Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).
© Sepenuhnya. All rights reserved.