Puisi: Pada Suatu Hari (Karya Wahyu Prasetya)

Puisi | Pada Suatu Hari Kita Hanya Mampu Bertanya-tanya | Karya | Wahyu Prasetya |
Pada Suatu Hari
Kita Hanya Mampu Bertanya-tanya


padamukah desah ini terkenali
pelukan pada tanah
bekunya darah sajakmu yang bertanya
tentang pijar lentera bagi doaku
untukmukah geram ini kembali
cium mesrah di bibir liang kubur
keringnya langit terselubung kearah lain
tanpa telunjuk menuding mukaku
jika suatu hari kita yang ragu dan saling bertanya
kekekalan diammu milik siapa?
kefanaan diamku milik siapa?
angin menjawab gelisah. Laut menjawab resah
cuma langit mampu menatap kepedihan
menyaksikan kaki tangan merangkak menujumu
jika suatu hari kita ragu dan tak bertanya
duka tetap mengendor dan geliat sia-sia
duka tetap segar dan menyeret harapan kita
ke segenap arah hati bergelombang
mengapai tiang-tiangmu, jawab segala sesal dan rindu!


Berlin, 1983

Sumber: Gerbong (1998)

Wahyu Prasetya
Puisi: Pada Suatu Hari
Karya: Wahyu Prasetya

Biodata Wahyu Prasetya:
  • Eko Susetyo Wahyu Ispurwanto (akrab dipanggil Pungky) lahir pada tanggal 5 Februari 1957 di Malang, Jawa Timur.
  • Wahyu Prasetya meninggal dunia pada hari Rabu tanggal 14 Februari 2018 (pada umur 61).
© Sepenuhnya. All rights reserved.