Pada Suatu Hari Kita Hanya Mampu Bertanya-tanya
padamukah desah ini terkenalipelukan pada tanahbekunya darah sajakmu yang bertanyatentang pijar lentera bagi doakuuntukmukah geram ini kembalicium mesrah di bibir liang kuburkeringnya langit terselubung kearah laintanpa telunjuk menuding mukakujika suatu hari kita yang ragu dan saling bertanyakekekalan diammu milik siapa?kefanaan diamku milik siapa?angin menjawab gelisah. Laut menjawab resahcuma langit mampu menatap kepedihanmenyaksikan kaki tangan merangkak menujumujika suatu hari kita ragu dan tak bertanyaduka tetap mengendor dan geliat sia-siaduka tetap segar dan menyeret harapan kitake segenap arah hati bergelombangmengapai tiang-tiangmu, jawab segala sesal dan rindu!
Berlin, 1983Puisi: Pada Suatu Hari Kita Hanya Mampu Bertanya-tanya
Karya: Wahyu Prasetya
Catatan:
- Eko Susetyo Wahyu Ispurwanto lahir pada tanggal 5 Februari 1957 di Malang, Jawa Timur.