Puisi: Panglima Besar Jendral Sudirman (Karya Sides Sudyarto D. S.)

Puisi "Panglima Besar Jenderal Sudirman" karya Sides Sudyarto D. S. adalah sebuah penghormatan kepada sosok pahlawan nasional Indonesia, Jenderal ....
Panglima Besar Jendral Sudirman


Panglima Besar Sudirman
Ketika kau angkat senjata semua pemuda Indonesia siaga
Ikut bersamamu menyandang senapan
Mengawal Revolusi 17 Agustus 1945

Jendral yang perwira
Ketika kau mengembara bergerilya
Segenap putra-putri Indonesia terpanggil
Untuk menghantarmu maju ke medan laga
Mengobarkan api perjuangan, merebut kemerdekaan

Sudirman pahlawan agung
Dengan paru-paru sebelah kau atur komando
Perjuangan nasional semesta Nusantara
Dari atas tandu tergolek badanmu
Mengatur siasat ke segala penjuru
Demi kebebasan tanah air nan satu

Panglima Revolusi nan utama
Seluruh Rakyat Indonesia bernaung
Di bawah bayanganmu setia sepenuh hati dan jiwa
Meneruskan tekad juangmu
Mengawal Revolusi Pancasila
Hingga akhir dunia


Sumber: Pahlawan dalam Puisi (1979)

Analisis Puisi:
Puisi "Panglima Besar Jenderal Sudirman" karya Sides Sudyarto D. S. adalah sebuah penghormatan kepada sosok pahlawan nasional Indonesia, Jenderal Sudirman, yang merupakan panglima besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan pemimpin perjuangan kemerdekaan Indonesia. Puisi ini menggambarkan keberanian, kepemimpinan, dan peran besar Jenderal Sudirman dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

Kepemimpinan dan Perjuangan: Puisi ini menggambarkan peran Jenderal Sudirman sebagai pemimpin perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia dianggap sebagai panglima besar yang mampu menggerakkan pemuda-pemuda Indonesia untuk bersama-sama mengangkat senjata dalam Revolusi 17 Agustus 1945. Melalui pemuda-pemuda ini, Jenderal Sudirman memimpin dan mengawal perjuangan menuju kemerdekaan.

Semangat Nasionalisme: Puisi ini menyoroti semangat nasionalisme dan kebanggaan menjadi bagian dari Revolusi 17 Agustus 1945. Pemuda-pemuda Indonesia dipanggil untuk ikut berjuang dan menyandang senapan, sehingga menjadikan mereka siap untuk menghadapi medan perang dan berjuang demi kemerdekaan.

Kepahlawanan dan Komitmen: Jenderal Sudirman digambarkan sebagai pahlawan agung dengan komitmen dan tekad juang yang kuat. Ia mengembara bergerilya untuk merebut kemerdekaan, mengatur strategi, dan menghantarkan perjuangan nasional ke segala penjuru Nusantara. Kepahlawanan dan kepemimpinan Jenderal Sudirman menjadi inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia.

Simbol Persatuan: Puisi ini menempatkan Jenderal Sudirman sebagai simbol persatuan seluruh rakyat Indonesia. Bayangan Jenderal Sudirman dianggap sebagai tempat untuk berlindung dan bernaung dalam semangat Revolusi Pancasila. Ia menjadi titik fokus yang menyatukan rakyat Indonesia dalam perjuangan melanjutkan tekad juangnya.

Keabadian dan Peringatan: Puisi ini menunjukkan bahwa warisan dan kontribusi Jenderal Sudirman akan selalu hidup dalam ingatan dan semangat rakyat Indonesia. Puisi ini juga mencerminkan pentingnya menghormati dan mengenang perjuangan pahlawan nasional sebagai cara untuk terus memupuk semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

Puisi "Panglima Besar Jenderal Sudirman" merupakan sebuah penghormatan dan apresiasi terhadap perjuangan dan kepemimpinan Jenderal Sudirman dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Puisi ini membangkitkan semangat nasionalisme, keberanian, dan tekad juang, serta mengingatkan rakyat Indonesia akan pentingnya mempertahankan nilai-nilai Pancasila dan kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan.

Puisi: Panglima Besar Jendral Sudirman
Puisi: Panglima Besar Jendral Sudirman
Karya: Sides Sudyarto D. S.

Biodata Sides Sudyarto D. S.:
  • Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
  • Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
  • Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).
© Sepenuhnya. All rights reserved.