Puisi: Perjalanan Pulang (Karya Aspar Paturusi)

Puisi "Perjalanan Pulang" menggambarkan perjalanan hidup sebagai perjalanan laut yang penuh dengan lika-liku dan perjuangan. Penyair menciptakan ...
Perjalanan Pulang


tengah laut yang gelap
hanya terdengar deru ombak
angin berhembus dari buritan
jauh di sana ada kedip bintang

layar terkembang membawa tenang
perahu pun tetap melaju kencang
sendiri berbaring kuingat kampung
sudah pasti tak mungkin aku pulang
bulat kutekadkan perjalanan panjang

sang remaja puluhan tahun silam
kepalanya kini menjunjung uban
menelan asam manis kehidupan
kadang mengkaji ulang kenangan

tak ada sesal
tak ada cemas
semua telah berlalu

yang terjadi adalah pilihan
bekal buat perjalanan
menuju pulang
ke alam kemudian


Jakarta, 12 Maret 2013

Analisis Puisi:
Puisi "Perjalanan Pulang" karya Aspar Paturusi adalah sebuah ungkapan tentang perjalanan hidup dan kerinduan untuk pulang ke akhirat. Dalam puisi ini, penyair menggunakan gambaran perjalanan laut sebagai metafora perjalanan hidup manusia.

Perjalanan Laut sebagai Metafora Hidup: Penyair memulai puisi dengan menggambarkan tengah laut yang gelap, deru ombak, dan angin berhembus. Ini dapat diartikan sebagai gambaran tentang lika-liku kehidupan yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian.

Kepulangan yang Diimpikan: Meskipun tengah berlayar di laut yang jauh, sang penyair merindukan pulang ke kampung halaman. Ketidakmungkinan untuk pulang secara fisik tergambar dalam keputusan untuk menetapkan perjalanan panjang dan menunda pulang.

Pemandangan Malam yang Menyentuh: Gambaran bintang yang berkedip di kejauhan memberikan nuansa keindahan dan kesepian malam. Ini bisa diartikan sebagai penggambaran keagungan alam dan kerinduan akan kedamaian.

Refleksi Hidup dan Kenangan: Penyair menyampaikan bahwa kepala yang kini menjunjung uban adalah gambaran dari perjalanan hidup yang panjang. Ada refleksi dan pengkajian ulang terhadap kenangan-kenangan masa lalu yang membentuk perjalanan hidupnya.

Sikap Terhadap Hidup: Puisi ini menciptakan suasana tanpa sesal dan tanpa cemas. Penyair menerima segala yang telah terjadi sebagai pilihan dan bekal untuk perjalanan menuju pulang ke alam kemudian.

Puisi "Perjalanan Pulang" menggambarkan perjalanan hidup sebagai perjalanan laut yang penuh dengan lika-liku dan perjuangan. Penyair menciptakan atmosfer melankolis yang merenungkan perjalanan hidupnya dan menunjukkan sikap penerimaan terhadap takdir dan ketentuan hidup. Puisi ini merangkum kerinduan akan pulang ke tempat akhirat setelah perjalanan panjang di dunia.

Aspar Paturusi
Puisi: Perjalanan Pulang
Karya: Aspar Paturusi

Biodata Aspar Paturusi:
  • Nama asli Aspar Paturusi adalah Andi Sopyan Paturusi.
  • Aspar Paturusi lahir pada tanggal 10 April 1943 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.