Puisi: Rantai Emas (Karya Sides Sudyarto D. S.)

Puisi "Rantai Emas" karya Sides Sudyarto D. S. menyiratkan kebanggaan terhadap sejarah, budaya, nilai-nilai kemanusiaan, dan kebangsaan Indonesia.
Rantai Emas


Telah lama tambo sejarah
Berjalan hidup atas bumiku
Telah lama sejarah menyemai
Tumbuh pada batang budaya
Bangsaku.

Jiwa demi jiwa meneguk adab
Yang syarat kasih dan sayang
Jiwa demi jiwa dewasa berkembang
Satu demi satu mengabdi sesama
Satu demi satu hormat sesama.

Berjuta jiwa bangsaku, Indonesia
Berjuta rakyatku, Indonesia
Bangsa pemuja keadilan sejati
Bangsa beradab penuh budi

Indah dan sakti
Rantai emas sejati
Lambang kemanusiaan
Yang adil dan beradab

Pancasila darah dagingku
Pancasila jiwa ragaku.


Sumber: Pancasila dalam Puisi (1979)

Analisis Puisi:
Puisi "Rantai Emas" karya Sides Sudyarto D. S. adalah sebuah karya sastra yang menyiratkan kebanggaan terhadap sejarah, budaya, nilai-nilai kemanusiaan, dan kebangsaan Indonesia. Dalam puisi ini, penyair mengungkapkan pesan-pesan penting yang menghubungkan identitas individu dengan identitas nasional.

Hubungan dengan Sejarah dan Budaya: Puisi ini dimulai dengan ungkapan "Telah lama tambo sejarah," yang mengacu pada sejarah panjang Indonesia yang kaya dan beraneka ragam. Penyair menyebutkan bahwa sejarah telah mengakar dalam budaya bangsa, membentuk identitas dan jati diri mereka. Ini menggarisbawahi pentingnya menghargai warisan sejarah dan budaya dalam memahami diri sendiri.

Nilai Kemanusiaan: Dalam bait kedua, puisi ini menyoroti nilai-nilai kemanusiaan seperti "kasih" dan "sayang." Ini menggambarkan bagaimana jiwa bangsa Indonesia diwarnai oleh kepedulian terhadap sesama. Pesan ini merujuk pada pentingnya kebaikan dan perhatian terhadap individu-individu yang membentuk masyarakat.

Solidaritas dan Hormat: Penyair menyatakan bahwa jiwa-jiwa Indonesia "mengabdi sesama" dan "hormat sesama." Solidaritas dan penghargaan terhadap orang lain menjadi nilai penting dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan beradab.

Kebanggaan Nasional: Penyair dengan bangga menyebutkan "Bangsa pemuja keadilan sejati" dan "Bangsa beradab penuh budi." Ini mencerminkan kebanggaan atas identitas nasional yang diakui di seluruh dunia sebagai bangsa yang menekankan keadilan dan beradab dalam hubungan antarmanusia.

Kemanusiaan dan Pancasila: Puisi ini menegaskan Pancasila sebagai bagian integral dari identitas individu dan nasional. Pancasila diidentifikasi sebagai "darah dagingku" dan "jiwa ragaku," menekankan nilai-nilai moral dan spiritual yang mendasar dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Simbolisme "Rantai Emas": "Rantai emas sejati" adalah simbol kemanusiaan, keadilan, dan kebangsaan yang kuat. Ini menggambarkan hubungan yang kuat dan tak terputus antara individu dengan bangsanya dan nilai-nilai yang mereka anut.

Puisi "Rantai Emas" adalah karya sastra yang memancarkan semangat kebangsaan dan kecintaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Dalam pesannya, penyair menekankan pentingnya menghargai sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang membentuk identitas bangsa Indonesia. Dengan menggunakan Pancasila sebagai dasar moral, puisi ini mendorong individu untuk menjalani kehidupan yang mencerminkan keadilan, solidaritas, dan hormat terhadap sesama.

Puisi: Rantai Emas
Puisi: Rantai Emas
Karya: Sides Sudyarto D. S.

Biodata Sides Sudyarto D. S.:
  • Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
  • Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
  • Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).
© Sepenuhnya. All rights reserved.