Puisi: Sinanggar Tullo (Karya Kurnia Effendi)

Puisi "Sinanggar Tullo" karya Kurnia Effendi kaya akan imaji dan makna. Puisi ini menggambarkan perasaan, pengalaman, dan pandangan hidup penyair ....
Sinanggar Tullo


Aku yang tak mahir berenang lebih mencintai air
ketimbang padang pasir. Kutenggelamkan tubuh dalam-dalam
memeluk karang Danau Toba. Tiada arak di sana, tapi aku
mabuk membayangkan jadi seekor bintang. Di dasar langit
hijau tua, berkelip memanggil juru mudi kapal yang bengal.

"Mari santap hidangan ganggang hangat, agar
ia tumbuh kekal dalam lambungmu."

Memandang gulungan air tersibak
menjadi anak-anak ombak yang jinak
Sejumlah pusaran pergi menyendiri dan mengirim pesan
dari kekasih: putri nelayan yang kesepian

"Sudah kudendangkan sinanggar tullo berulang-ulang,
siang dan malam, menyambut rindu.
Namun yang kuterima melulu pilu."

Kami sempat membenci deru mesin perahu. Mengingatkan gemuruh
perang melawan pasukan mangmang. Kami pernah sembunyi di
celah bukit terendam lantaran takut mati
Angin mengikis batu gantung
jadi belahan jantung. Putih perih dalam kilatan sinar mentari muda.

“Berhimpun di bahtera ini. Jangkar berakar sudah
ke lembah danau. Tempat memanjat ikan paling renta,
nenek moyang kita semua.”


Samosir-Toba, 2014

Sumber: Hujan, Kopi, dan Ciuman (2017)

Analisis Puisi:
Puisi "Sinanggar Tullo" karya Kurnia Effendi adalah karya sastra yang kaya akan imaji dan makna. Puisi ini menggambarkan perasaan, pengalaman, dan pandangan hidup penyair terhadap alam, air, dan kehidupan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang kuat dan puitis.

Cinta Terhadap Air dan Alam: Puisi ini membuka dengan pernyataan bahwa penyair lebih mencintai air daripada padang pasir. Ini menggambarkan cinta dan hubungan mendalam penyair dengan elemen air dan alam. Penyair merasakan kenyamanan dan kedekatan dengan air, terutama dalam penggambaran "memeluk karang Danau Toba." Ini bisa diartikan sebagai metafora untuk mengalami keindahan dan kedamaian alam, serta perasaan penyair yang tenggelam dalam pengalamannya.

Simbolisme Bintang dan Langit: Penyair membayangkan dirinya sebagai bintang di dasar langit hijau tua. Ini mencerminkan aspirasi dan impian penyair untuk bersinar, meskipun dalam kondisi yang berbeda dan tersembunyi. Penggambaran langit juga memberikan nuansa spiritual dan penuh arti, mengisyaratkan perjalanan jiwa dalam pencarian makna hidup.

Sentuhan Budaya dan Lokalitas: Puisi ini menghadirkan unsur budaya dan lokalitas dengan penggunaan istilah "sinanggar tullo," yang merupakan lagu daerah dari Sumatra Utara, tempat Danau Toba berada. Ini memberikan dimensi yang lebih dalam pada puisi, menciptakan koneksi antara pengalaman pribadi penyair dengan budaya dan tempatnya.

Penggambaran Kehidupan dan Perubahan: Penggambaran anak-anak ombak yang jinak dan pesan dari kekasih yang kesepian melukiskan kehidupan dalam dinamika dan perubahan. Melalui gambaran ini, puisi menggambarkan perasaan manusia yang bergerak di dalam alur kehidupan dan berinteraksi dengan lingkungan serta individu lainnya.

Perasaan Pilu dan Kerinduan: Puisi ini juga mengandung perasaan pilu dan kerinduan. Meskipun penyair mengulang-ulang "sinanggar tullo" sebagai sebuah ungkapan persembahan, hasil yang diterima penyair adalah kesedihan. Ini menunjukkan betapa perasaan penyair terhadap cinta dan rindu tidak selalu memiliki respons yang diinginkan.

Simbolisme Bahtera: Penggunaan simbol bahtera yang menghimpun banyak orang adalah gambaran tentang bersatu dan menghadapi perjalanan hidup bersama. Jangkar yang terakar ke lembah danau juga menggambarkan keterikatan dengan akar dan warisan nenek moyang.

Puisi "Sinanggar Tullo" menggambarkan perasaan penyair terhadap air, alam, dan kehidupan dengan bahasa yang indah dan penuh makna. Melalui imaji dan simbol-simbolnya, puisi ini mengeksplorasi perjalanan batin penyair, aspirasi, serta hubungan manusia dengan alam dan budaya.

Puisi: Sinanggar Tullo
Puisi: Sinanggar Tullo
Karya: Kurnia Effendi

Biodata Kurnia Effendi:
  • Kurnia Effendi lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 20 Oktober 1960.
© Sepenuhnya. All rights reserved.