Analisis Puisi:
Puisi "Terumbu Karang" karya Sides Sudyarto D. S. adalah sebuah karya yang mengangkat isu lingkungan, khususnya tentang perlindungan terumbu karang dan laut. Melalui bahasa yang sederhana namun efektif, penyair mengajak pembaca untuk lebih peka terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan laut.
Tema Perlindungan Lingkungan: Tema utama dalam puisi ini adalah perlindungan lingkungan laut, terutama terumbu karang. Penyair dengan tegas mengajak pembaca untuk tidak merusak terumbu karang dan menjaga kekayaan laut sebagai sumber kehidupan.
Kekayaan Laut dan Terumbu Karang: Puisi ini menekankan pentingnya laut dan terumbu karang sebagai sumber kekayaan. Penyair menyatakan bahwa semua jenis ikan bersarang di terumbu karang, dan laut sendiri merupakan sumber kekayaan terpendam yang lebih kaya daripada daratan. Penggunaan kata-kata seperti "kekayaan," "simpanan," dan "gudang keindahan" menggambarkan nilai berharga dan pentingnya laut dalam menjaga kehidupan dan keberlanjutan ekosistem.
Larangan dan Ajakan untuk Tidak Merusak: Puisi ini memiliki nada yang tegas dan ajakan untuk tidak merusak terumbu karang. Penggunaan kalimat "Jangan merusak terumbu karang" dan "Jangan kotori kekayaan lautan" adalah bentuk peringatan dan larangan yang menggarisbawahi pentingnya menjaga kelestarian lingkungan laut.
Perlindungan Terumbu Karang sebagai Tempat Hidup: Penyair menggambarkan terumbu karang sebagai tempat bersarang bagi berbagai jenis ikan dan jasad renik. Hal ini menunjukkan pentingnya terumbu karang dalam ekosistem laut sebagai tempat berkembang biak dan berlindung bagi beragam makhluk laut.
Puisi "Terumbu Karang" karya Sides Sudyarto D. S. adalah sebuah karya yang dengan lugas mengajak pembaca untuk menjaga kelestarian lingkungan laut, khususnya terumbu karang. Penyair mengingatkan kita akan pentingnya merawat dan melindungi sumber daya alam laut sebagai jaminan keberlanjutan ekosistem dan kehidupan di bumi.
Puisi: Terumbu Karang
Karya: Sides Sudyarto D. S.
Biodata Sides Sudyarto D. S.:
- Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
- Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
- Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).