Analisis Puisi:
Puisi "Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani" karya Sides Sudyarto D. S. adalah sebuah penghormatan terhadap sosok Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani, salah satu pahlawan revolusi Indonesia. Puisi ini menggambarkan Yani sebagai pahlawan yang merupakan pengawal dan benteng negara Republik Indonesia, serta menyuarakan penghormatan atas pengabdiannya yang setia hingga gugur untuk bangsa dan negara.
Pahlawan Revolusi dan Pengawal Negara: Puisi ini menyebut Jenderal TNI Ahmad Yani sebagai pahlawan revolusi yang menjadi pengawal negara Republik Indonesia. Dia digambarkan sebagai benteng bagi Negara Pancasila, yang dengan setia dan rela mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi keutuhan dan kedaulatan negara.
Kesetiaan dalam Berjuang dan Menumpas Pengkhianat: Puisi ini menggambarkan kesetiaan Ahmad Yani dalam berjuang melawan musuh-musuh negara dan tugasnya sebagai pemadam berbagai pengkhianat negeri. Dia diibaratkan sebagai kuncup melati putih yang menghias pertiwi dengan setia bakti dan pengabdiannya untuk bangsa dan negara.
Bentuk Penghormatan atas Jasa-Jasa Yani: Puisi ini merupakan bentuk penghormatan atas jasa-jasa Jenderal Ahmad Yani yang berjiwa banteng loreng, yaitu semangat pantang menyerah dalam menghadapi berbagai bahaya dan tantangan yang mengancam negara. Puisi ini juga menggambarkan Yani sebagai kusuma bangsa, yaitu bunga pilihan atau perwira yang memberikan kontribusi besar bagi bangsa.
Puisi "Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani" karya Sides Sudyarto D. S. adalah sebuah penghormatan terhadap Jenderal Ahmad Yani, salah satu pahlawan revolusi Indonesia. Puisi ini menggambarkan Yani sebagai pengawal negara dan benteng Negara Pancasila, yang dengan kesetiaan dan kesatriaannya melindungi bangsa dan negara. Penghormatan atas jasa-jasanya yang besar sebagai perajurit perwira yang setia berjuang untuk bangsa diwujudkan melalui bait-bait puisi ini.
Puisi: Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani
Karya: Sides Sudyarto D. S.
Biodata Sides Sudyarto D. S.:
- Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
- Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
- Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).