Puisi: Di Luar Istana Negara (Karya Bur Rasuanto)

Puisi "Di Luar Istana Negara" karya Bur Rasuanto menggambarkan tentang perubahan yang terjadi di sekitar Istana Negara, yang mencerminkan perubahan ..
Di Luar Istana Negara

kereta sejarah yang lelah
telah lama berpangkal di sini
generasi yang memapah berjuta gairah
tak lagi menanti, melangkah pergi

Analisis Puisi:

Puisi "Di Luar Istana Negara" karya Bur Rasuanto menggambarkan tentang perubahan yang terjadi di sekitar Istana Negara, yang mencerminkan perubahan dalam kehidupan politik dan sosial suatu negara.

Gambaran Kereta Sejarah yang Lelah: Dalam puisi ini, kereta sejarah diibaratkan sebagai simbol perjalanan panjang sejarah suatu negara. Namun, kereta tersebut digambarkan sebagai "lelah", menunjukkan bahwa masa lalu yang diwakili oleh kereta sejarah tersebut telah mencapai titik kejenuhan atau kelelahan.

Perubahan Generasi dan Gairah: Penggunaan kata "generasi yang memapah berjuta gairah" menunjukkan semangat dan antusiasme yang dimiliki oleh generasi muda dalam membawa perubahan. Namun, mereka tidak lagi menunggu di sekitar Istana Negara, melainkan mereka "melangkah pergi", menunjukkan bahwa mereka telah memilih untuk mencari perubahan di luar lingkup kekuasaan yang ada.

Makna Metafora "Di Luar Istana Negara": "Diluar Istana Negara" bukan hanya berarti secara fisik berada di luar bangunan Istana Negara, tetapi juga mencerminkan sikap kritis terhadap pemerintahan atau kekuasaan yang ada. Hal ini bisa diartikan sebagai sikap menolak atau mencari alternatif di luar sistem yang telah ada.

Implikasi Perubahan Sosial dan Politik: Puisi ini menyiratkan perubahan sosial dan politik yang sedang terjadi dalam suatu negara. Generasi muda digambarkan sebagai agen perubahan yang tidak lagi puas dengan status quo dan siap untuk melangkah maju menuju masa depan yang lebih baik.

Puisi "Di Luar Istana Negara" adalah sebuah puisi yang menggambarkan perubahan sosial dan politik yang sedang terjadi dalam suatu negara. Dengan menggunakan metafora kereta sejarah yang lelah dan generasi muda yang bergerak maju, puisi ini menyoroti semangat perubahan dan aspirasi untuk masa depan yang lebih baik di luar batas-batas kekuasaan yang ada.

Bur Rasuanto
Puisi: Di Luar Istana Negara
Karya: Bur Rasuanto

Biodata Bur Rasuanto:
  • Bur Rasuanto lahir pada tanggal 6 April 1937 di Palembang, Indonesia.
  • Bur Rasuanto meninggal dunia pada tanggal 15 Mei 2019 (pada umur 82 tahun).
© Sepenuhnya. All rights reserved.