Puisi: Pelangi (Karya Rayani Sriwidodo)

Puisi "Pelangi" karya Rayani Sriwidodo mengeksplorasi ide-ide keindahan dan pemahaman tentang dunia di sekitar kita.
Pelangi

- dalam bahasa pelangi
merah adalah
        hijau yang kuning birunya
nah, jangan tutup, nak, buru-buru
kalam peradaban di mejamu
baca kembali dengan bahasa itu

+ o, bapa adam
mataku malah tambah lelah
agakkanlah aku mimpi
    berkalung pelangi

1974

Sumber: Selendang Pelangi (2006)

Analisis Puisi:
Puisi "Pelangi" karya Rayani Sriwidodo adalah sebuah karya yang menggambarkan pelangi dan menghadirkan perspektif unik tentang pengalamannya.

Penggunaan Bahasa Pelangi: Puisi ini menciptakan atmosfer yang menarik dengan penggunaan bahasa pelangi. Penyair menggambarkan pelangi sebagai kombinasi warna-warni, yang pada dasarnya terdiri dari warna merah, hijau, kuning, dan biru. Dalam bahasa pelangi, merah adalah "hijau yang kuning birunya." Penggunaan bahasa ini memberikan kesan bahwa pelangi adalah sesuatu yang rumit dan kompleks, bahkan dalam aspek warnanya.

Ajakan untuk Membaca Ulang: Dalam puisi ini, terdapat ajakan untuk membaca kembali kalam peradaban di mejamu dengan bahasa pelangi. Ini bisa diartikan sebagai ajakan untuk lebih memahami keindahan alam dan dunia dengan cara yang berbeda, melalui bahasa yang unik dan penuh warna.

Permintaan Kepada Bapa Adam: Puisi ini menyertakan pengakuan bahwa melihat pelangi membuat mata penyair "tambah lelah" atau mungkin membuatnya merasa letih. Ini bisa diartikan sebagai perasaan kagum dan kebingungan dalam menghadapi keindahan alam yang membingungkan. Permintaan "agakkanlah aku mimpi berkalung pelangi" mungkin merupakan permohonan agar penyair dapat merasakan pelangi secara lebih mendalam atau memahami maknanya.

Puisi ini mengeksplorasi ide-ide keindahan dan pemahaman tentang dunia di sekitar kita. Penggunaan bahasa pelangi memberikan nuansa unik pada puisi ini dan mengajak pembaca untuk melihat pelangi dari sudut pandang yang berbeda. Hal ini mengingatkan kita akan keajaiban alam dan kompleksitasnya yang kadang-kadang sulit dipahami oleh manusia.

Rayani Sriwidodo
Puisi: Pelangi
Karya: Rayani Sriwidodo

Biodata Rayani Sriwidodo:
  • Rayani Lubis lahir di Kotanopan, Tapanuli Selatan, pada tanggal 6 November 1946.
  • Rayani Lubis meniadakan marga di belakang nama setelah menikah dengan pelukis Sriwidodo pada tahun 1969 dan menambahkan nama suaminya di belakang namanya sehingga menjadi Rayani Sriwidodo.
© Sepenuhnya. All rights reserved.