Puisi: Silhouette (Karya Rita Oetoro)

Puisi "Silhouette" karya Rita Oetoro menggambarkan perjalanan hidup dan pertumbuhan seorang individu melalui dua periode waktu yang berbeda.
Silhouette (1)

anno 1951 ketika usiaku
delapan — paman hiap
mengajarku naik sepeda dan
menyusuri tepian kota

desau daun-daun bambu
pekik anak-anak dusun serta
gemercik air sungai — begitu
merdu menyusup hatiku

Silhouette (2)

anno 1959 ketika usiaku
enam belas — buat kakek lie kutulis:

— rumah tua —
dinding bengkah-bengkah penuh kisah
lewat jendela berterali hati kian meranggas
dalam masa berangkat tua

di kebun batu-batu berlumut mengikis waktu
pot porselen ditumbuhi pohon kasih abadi
dan tingkah manusia dibina sepanjang cerita

1975

Sumber: Dari Sebuah Album (1986)

Analisis Puisi:
Puisi "Silhouette" karya Rita Oetoro menggambarkan perjalanan hidup dan pertumbuhan seorang individu melalui dua periode waktu yang berbeda. Melalui gambaran alam, kegiatan sehari-hari, dan pengalaman pribadi, Rita Oetoro menciptakan narasi yang meresapi perasaan dan membangkitkan keindahan dari momen-momen sederhana.

Silhouette (1): Anno 1951

  1. Tahap Perkembangan Awal: Puisi dimulai dengan menyampaikan tahun 1951 dan usia delapan tahun, menyoroti fase perkembangan awal sang penutur puisi. Momen belajar naik sepeda bersama paman menjadi metafora perjalanan hidup yang dimulai dari tahap kecil.
  2. Deskripsi Alam dan Suasana: Desau daun-daun bambu, pekik anak-anak dusun, dan gemercik air sungai memberikan gambaran suasana yang kaya akan kehidupan desa. Suara-suara alam ini memberikan nuansa keindahan dan kehangatan yang menciptakan kenangan indah.
  3. Merdu Menyusup Hati: Penggunaan kata "merdu" untuk menggambarkan suara-suara di sekitarnya menunjukkan bahwa momen ini tidak hanya meninggalkan kesan fisik, tetapi juga mempengaruhi perasaan batin sang penutur puisi. Ini menandakan keindahan dan makna mendalam dari momen-momen kecil dalam kehidupan.

Silhouette (2): Anno 1959

  1. Tahap Pertumbuhan dan Penuaan: Puisi melompat ke tahun 1959 dan usia enam belas, menyoroti tahap pertumbuhan yang lebih matang. Deskripsi rumah tua dan kebun batu-batu berlumut menciptakan citra pertumbuhan dan perubahan sepanjang waktu.
  2. Dinding Bengkah-bengkah Penuh Kisah: Rumah tua dengan dinding bengkah-bengkah diisi dengan kisah-kisah yang memberikan kedalaman dan sejarah. Jendela yang berterali hati yang meranggas menciptakan nuansa nostalgia dan perubahan melalui waktu.
  3. Kisah di Kebun Batu-batu Berlumut: Kebun batu-batu berlumut menjadi simbol waktu yang mengikis dan meninggalkan bekas. Pot porselen yang ditumbuhi pohon kasih abadi menggambarkan keindahan dan ketahanan cinta melalui perubahan dan penuaan.
  4. Tingkah Manusia yang Dibina Sepanjang Cerita: Penggunaan bahasa yang menciptakan gambaran tentang tingkah manusia yang dibina sepanjang cerita menunjukkan bahwa kehidupan manusia dan pengalaman di kebun batu-batu itu menjadi bagian integral dari narasi waktu dan kehidupan.
Puisi "Silhouette" karya Rita Oetoro memberikan pandangan melalui jendela waktu terhadap pertumbuhan dan perubahan seorang individu. Dengan merinci pengalaman di dua periode yang berbeda, Rita Oetoro berhasil mengekspresikan nilai keindahan, nostalgia, dan makna dalam momen-momen sederhana dalam kehidupan. Puisi ini menjadi sebuah refleksi yang membangkitkan kepekaan terhadap kehidupan sehari-hari dan perjalanan hidup.

Puisi: Silhouette
Puisi: Silhouette
Karya: Rita Oetoro

Biodata Rita Oetoro:
  • Rita Oetoro (Rita Cascia Saraswati atau Rita Oey) lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, pada tanggal 6 Desember 1943.
© Sepenuhnya. All rights reserved.