Puisi: Tentang Ibu (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Melalui puisi "Tentang Ibu" karya Sutan Iwan Soekri Munaf, pembaca diajak untuk merenungkan keindahan dan kerapuhan hubungan antara seorang anak ....
Tentang Ibu


Sebagaimana batu ditembus sembilu
tujuh rindu dipahat waktu: Tetap saja ragu
menjadi buah kata yang tumbuh subur dalam hatimu

Tak adakah masa saling ceria yang mengakar dari jiwa
sehingga sepi bukan lagi mainan hari dalam kalimat tanpa
makna? Sungguh ikhtiar tak berarti pada huruf-huruf yang meluncur
mengejar minggu, menangkap bulan, mendekap tahun: Hancur!

Semua terbang seperti detik berlari mengejar windu...

Tak ada lagikah sapa sendu yang meluncur
dalam dahaga saat menyusu?

Aku ingin beriya-iya dengan waktu
sebelum merenggut dan membeku

Aku ingin beriya-iya dengan kata
agar jiwa kokoh berdiri dan kembali melangkah: Kembara!

Sungguh! Aku ingin beriya-iya denganmu
sebelum waktu bersimpuh dan membeku dalam tubuhku...

Bekasi, 2008

Analisis Puisi:
Puisi adalah medium yang penuh dengan emosi dan perenungan. Dalam puisi "Tentang Ibu" karya Sutan Iwan Soekri Munaf, pengarang menggambarkan keraguan, kerinduan, dan keinginan untuk mengabadikan momen bersama sang ibu.

Puisi ini dimulai dengan perumpamaan bahwa rindu terhadap sang ibu dapat menembus berbagai rintangan seperti batu yang ditembus sembilu. Namun, keinginan untuk mengungkapkan rasa rindu dalam kata-kata masih diragukan dan sulit untuk diungkapkan sepenuhnya dalam hati. Sang pengarang merenung tentang apakah ada masa ceria yang akar-akarnya tumbuh dari jiwa sehingga kesepian bukan lagi mainan sehari-hari dalam kalimat yang tak bermakna. Usaha untuk mengejar waktu dan menangkap momen hanya berakhir dengan kehancuran.

Semua terasa berlari cepat seperti detik yang terus berlalu mengejar waktu yang semakin tua. Pengarang bertanya-tanya apakah ada lagi sapa yang sendu dan penuh dahaga ketika menyusu pada sang ibu. Ia mengungkapkan keinginannya untuk bersemangat dengan waktu sebelum waktu itu merebut dan membeku. Pengarang ingin bersikap aktif dan bersemangat dalam menghadapi kehidupan, agar jiwa dapat berdiri teguh dan melanjutkan perjalanan dengan penuh semangat.

Pada akhir puisi, pengarang mengekspresikan keinginannya untuk menghargai sang ibu. Ia ingin bersemangat dan berinteraksi dengan ibu sebelum waktu berhenti dan membeku dalam tubuhnya. Puisi ini mencerminkan kerinduan yang mendalam dan keinginan untuk mengabadikan momen bersama sang ibu sebelum waktu mengambil alih.

Melalui puisi "Tentang Ibu" karya Sutan Iwan Soekri Munaf, pembaca diajak untuk merenungkan keindahan dan kerapuhan hubungan antara seorang anak dan ibu. Puisi ini menggambarkan keinginan yang tulus untuk menghargai momen bersama sang ibu sebelum waktu membeku. Dalam kata-kata yang indah, pengarang berhasil mengungkapkan perasaan yang mendalam dan keinginan untuk memberikan penghormatan kepada figur ibu yang begitu berarti dalam kehidupan.

Puisi: Tentang Ibu
Puisi: Tentang Ibu
Karya: Sutan Iwan Soekri Munaf

Biodata Sutan Iwan Soekri Munaf:
  • Nama Sebenarnya adalah Drs. Sutan Roedy Irawan Syafrullah.
  • Sutan Iwan Soekri Munaf adalah nama pena.
  • Sutan Iwan Soekri Munaf lahir di Medan pada tanggal 4 Desember 1957.
  • Sutan Iwan Soekri Munaf meninggal dunia di Rumah Sakit Galaxy, Bekasi, Jawa Barat pada hari Selasa tanggal 24 April 2018.
© Sepenuhnya. All rights reserved.