Yin
Bulan di bumi
engkaulah itu
Bulan di langit
hilang pesona di kilau matamu
Ikan pengembara betah menetap
di mata air rindumu
Mencium rahasia
purba
pesona aroma tubuh
yang seakan abadi padamu
Kata-kata sunyi
bangkit dari tidur panjang
menggeliat
lalu kembali bersuara di getar lidahmu. Begitu indah, begitu indah
Seakan bibir remaja kali pertama
mengenal kecup
Mata pejam
dalam hangat nyala api gairah
pertama yang enggan padam.
Biarkan, biarkan
ikan itu memercikkan air
Selemah apa pun siripnya
Cinta akan menguatkannya
Agar sukacita mereka
yang memiliki rindu
Tak perlu kau
tanyakan
Apa yang bisa
bertaut
antara menuju ke dan
beranjak dari separuh abad
Sungguh tak perlu.
Sebab waktu pun
lumpuh
hilang daya
di tatapan
Cinta yang agung.
12 Agustus 2016
Analisis Puisi:
Puisi "Yin" karya Tan Lioe Ie adalah sebuah karya yang penuh dengan makna dan simbolisme. Puisi ini mengeksplorasi tema cinta dan hubungan dengan cara yang menggambarkan keindahan, keintiman, dan ketidaktahuan.
Simbolisme Bulan: Bulan digunakan sebagai simbol dalam puisi ini. Bulan di bumi melambangkan keindahan dan ketenangan yang ditemukan dalam cinta fisik dan hubungan manusia. Sementara bulan di langit yang kehilangan pesonanya menggambarkan peluukan kegelapan dan ketidakpastian yang bisa terjadi dalam hubungan.
Ikan Pengembara: Ikan pengembara adalah metafora untuk keinginan manusia untuk menemukan keabadian dalam hubungan fisik. Mereka "betah menetap di mata air rindu" menunjukkan hasrat untuk menemukan kebahagiaan dan pemenuhan dalam cinta fisik.
Rahasia Purba: Puisi ini merujuk pada rahasia purba yang ada dalam hubungan dan keintiman. Hal ini menggambarkan bahwa meskipun hubungan manusia bisa sangat dunia, mereka tetap memiliki aspek-aspek yang dalam dan misterius.
Kata-Kata Sunyi: Ini mungkin mengacu pada kata-kata yang tidak terucapkan dalam hubungan, tetapi masih bisa dirasakan dengan kuat. Puisi ini menciptakan gambaran kata-kata sunyi yang tumbuh menjadi getaran suara di lidah seseorang.
Bibir Remaja Kali Pertama: Ini adalah gambaran tentang keintiman yang tulus dan murni, seperti ciuman pertama seorang remaja. Ini menggambarkan bahwa cinta bisa membawa kita kembali ke saat-saat yang penuh kegembiraan dan kegugupan.
Mata yang Pejam: Mata yang pejam adalah gambaran tentang kepercayaan mutlak dalam hubungan. Ini menggambarkan saat-saat ketika seseorang mempercayai pasangan mereka dengan sepenuh hati.
Waktu yang Lumpuh: Puisi ini menyiratkan bahwa dalam momen-momen keintiman yang mendalam, waktu seakan-akan melambat atau bahkan berhenti. Ini adalah cara penyair mengungkapkan perasaan ketika cinta terasa begitu kuat dan mendalam.
Cinta yang Agung: Puisi ini berakhir dengan menyoroti keagungan cinta. Hal ini menegaskan bahwa meskipun waktu berlalu dan banyak hal telah terjadi dalam hubungan, kekuatan cinta tetap tak tergoyahkan.
Puisi "Yin" karya Tan Lioe Ie adalah penggambaran yang indah tentang cinta, keintiman, dan misteri dalam hubungan manusia. Penyair menggunakan bahasa dan simbolisme yang kuat untuk menyampaikan pesan tentang kedalaman cinta dan betapa indahnya hubungan manusia yang intim.
Puisi: Yin
Karya: Tan Lioe Ie
Biodata Tan Lioe Ie:
- Tan Lioe Ie lahir di Denpasar, Bali, pada tanggal 1 Juni 1958.
- Tan Lioe Ie adalah salah satu sastrawan angkatan 1980-an.