Puisi: Catatan 10 Januari 1989, Siang (Karya Wiji Thukul)

Puisi "Catatan 10 Januari 1989, Siang" karya Wiji Thukul adalah sebuah pengamatan yang mendalam tentang kondisi lingkungan sekitar dan ....
Catatan 10 Januari 1989, Siang


angin menggoyang
batang-batang kangkung liar
cebong-cebong gesit bergerak
di dalam kubangan
yang airnya tak karuan
oleh bau oli
kantong plastik
dan macam-macam kotoran

ayam-ayam boleh gembira
mencucuki cacing-cacing
dan bangkai yang semalam
terseret oleh luapan air bengawan
dan anak-anak kecil
melompat-lompat menghindari comberan
dengan trontong benang di tangan
uluk layangan

dan bila angin kencang
menerbangkan baju-baju dari jemuran
di sana-sini tersemburlah makian
sebab bulan-bulan seperti ini
banjir bisa datang
di luar dugaan


Solo - Kalangan

Sumber: Aku Ingin Jadi Peluru (2000)

Analisis Puisi:
Puisi "Catatan 10 Januari 1989, Siang" karya Wiji Thukul adalah sebuah pengamatan yang mendalam tentang kondisi lingkungan sekitar dan pengaruh musim banjir pada kehidupan sehari-hari. Puisi ini mencerminkan perasaan dan pemikiran penyair terhadap fenomena alam yang memengaruhi masyarakat.

Deskripsi Alam: Penyair menggambarkan suasana alam dengan sangat rinci. Dia menyampaikan bagaimana angin menggoyang batang-batang kangkung liar dan cebong-cebong yang bergerak di dalam kubangan air yang kotor. Deskripsi ini menciptakan gambaran yang kuat tentang lingkungan yang kacau akibat banjir.

Kehidupan Makhluk Liar: Puisi ini juga mencatat bahwa meskipun banjir mengganggu, beberapa makhluk hidup seperti ayam dan anak-anak kecil masih dapat menikmati dan bermain di tengah-tengah kekacauan tersebut. Ini menunjukkan ketahanan alam dan kemampuan makhluk hidup untuk beradaptasi dengan lingkungan yang sulit.

Dampak Banjir: Penyair menjelaskan bahwa banjir bisa datang "di luar dugaan." Ini mencerminkan ketidakpastian cuaca dan kondisi lingkungan yang dapat mengganggu kehidupan masyarakat. Banjir dapat menyebabkan kerusakan serius pada rumah, harta benda, dan kehidupan sehari-hari.

Penyampaian Kritik: Puisi ini juga menciptakan kritik terhadap masalah polusi lingkungan dengan menyebutkan bau oli, kantong plastik, dan macam-macam kotoran yang mencemari air. Ini menunjukkan kesadaran penyair terhadap permasalahan lingkungan dan dampak negatif dari perilaku manusia terhadap alam.

Puisi "Catatan 10 Januari 1989, Siang" karya Wiji Thukul adalah pengamatan yang mendalam tentang kondisi lingkungan selama musim banjir. Ini menciptakan gambaran yang kuat tentang kekacauan yang diakibatkan oleh banjir, dampaknya pada makhluk hidup, dan kesadaran akan masalah polusi dan kerusakan lingkungan. Puisi ini mencerminkan kepekaan penyair terhadap isu-isu lingkungan dan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Puisi: Catatan 10 Januari 1989, Siang
Puisi: Catatan 10 Januari 1989, Siang
Karya: Wiji Thukul

Biodata Wiji Thukul:
  • Wiji Thukul lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 26 Agustus 1963.
  • Nama asli Wiji Thukul adalah Wiji Widodo.
  • Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).
© Sepenuhnya. All rights reserved.