Puisi: Hukum (Karya Wiji Thukul)

Puisi "Hukum" karya Wiji Thukul menggambarkan sudut pandang kritis terhadap sistem hukum.
Hukum


semua bengkok
mana yang lurus?
: juga hukum.


17 November 1996

Sumber: Aku Ingin Jadi Peluru (2000)

Analisis Puisi:
Puisi "Hukum" karya Wiji Thukul adalah sebuah pernyataan singkat namun kuat yang menggambarkan sudut pandang kritis terhadap sistem hukum. Dalam puisi ini, Wiji Thukul menyampaikan pemikiran filosofis tentang relatifnya kebenaran dan keadilan dalam konteks hukum.

Kebengkokan dan Relativitas: Puisi ini membuka dengan pernyataan "semua bengkok," yang menunjukkan bahwa banyak hal dalam dunia ini tidaklah lurus atau sesuai dengan standar yang diharapkan. Ini mencakup segala jenis bengkokan, baik fisik maupun moral. Puisi ini kemudian bertanya, "mana yang lurus?" yang mengarahkan pembaca untuk merenungkan tentang kebenaran dan pandangan yang sesuai.

Hukum sebagai Representasi Kebengkokan: Pernyataan "juga hukum" mengindikasikan bahwa hukum sebagai sistem juga rentan terhadap kebengkokan dan ketidaklurusan. Wiji Thukul menggambarkan hukum sebagai suatu entitas yang tidak selalu adil atau lurus dalam menghasilkan keputusan. Penggunaan kata "juga" menunjukkan bahwa hukum bukanlah pengecualian dari berbagai bentuk kebengkokan yang ada di dunia.

Pemahaman Tentang Keadilan: Puisi ini memberi tekanan pada pemahaman bahwa konsep keadilan dan kebenaran sering kali relatif dan bergantung pada sudut pandang dan konteks. Dengan menggambarkan hukum sebagai salah satu bentuk kebengkokan, Wiji Thukul mungkin ingin menyampaikan bahwa kita harus mempertanyakan dan mengkritisasi hukum serta sistem yang ada.

Kritik terhadap Ketidaklurusan: Puisi ini dapat diartikan sebagai suatu bentuk kritik terhadap sistem hukum yang kadang-kadang tidak menghasilkan keputusan yang adil atau lurus. Ini juga dapat berfungsi sebagai pengingat kepada pembaca untuk tidak serta-merta menerima sesuatu hanya karena dianggap sebagai "hukum," tetapi untuk terus merenungkan dan menilai situasi secara kritis.

Puisi "Hukum" karya Wiji Thukul adalah pernyataan filosofis yang menggambarkan relatifnya kebenaran dan keadilan dalam konteks hukum. Dengan pertanyaan yang sederhana namun dalam, puisi ini mendorong pembaca untuk merenungkan tentang kompleksitas dan kebengkokan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk sistem hukum.

Puisi: Hukum
Puisi: Hukum
Karya: Wiji Thukul

Biodata Wiji Thukul:
  • Wiji Thukul lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 26 Agustus 1963.
  • Nama asli Wiji Thukul adalah Wiji Widodo.
  • Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).
© Sepenuhnya. All rights reserved.