Puisi: Lirik-Lirik Pagi (Karya Wiji Thukul)

Puisi "Lirik-Lirik Pagi" karya Wiji Thukul merenungkan keindahan alam serta mempertimbangkan hubungan manusia dengan alam dan dengan satu sama lain.
Lirik-Lirik Pagi


Kubuka atap pagi:
kabut timur putih, biru puncak lawu
biru bayangan pepohon bukit
kehangatan menjelajari pelepah pisang
dan kulit jati, waru di kampung
ke sisi-sisi balik dedaunan, kisi rumah

tinggi hening puncak lawu
alam di langit tengadah
dialog semadi bisu:
: - siapa memadamkan bintang malam
hingga pucat dilanggar siang
membuat kantuk semak perdu

kilatan merah matahari di lengkung embun
rekan jatuh di tanah pagi
musik riuh hati yang sepi
dipukul, dipetik, digesek tangan-tangan
tangan-tangan rentangan kenangan
yang menggores hati dan kucur
yang menggores hati dan hilang
: - sahabat-sahabatku manusia
huruf-huruf puisi

Sumber: Aku Ingin Jadi Peluru (2000)

Analisis Puisi:
Puisi "Lirik-Lirik Pagi" karya Wiji Thukul adalah sebuah karya sastra yang merenungkan keindahan alam serta mempertimbangkan hubungan manusia dengan alam dan dengan satu sama lain. Puisi ini menciptakan gambaran tentang alam pagi yang damai dan kehidupan sehari-hari manusia.

Deskripsi Alam Pagi: Puisi ini dimulai dengan penyair yang membuka atap pagi. Ia menggambarkan pemandangan yang indah di pagi hari, seperti kabut timur yang putih, puncak Lawu yang biru, dan bayangan pepohon di bukit. Ini menciptakan citra alam yang tenang dan damai, dihiasi dengan kehangatan dan keindahan.

Hubungan Manusia dengan Alam: Puisi ini menciptakan hubungan antara manusia dan alam. Penyair merenungkan bagaimana kehangatan pagi menjelajahi berbagai unsur alam, seperti pelepah pisang, kulit jati, waru di kampung, dan dedaunan. Ini menunjukkan bahwa manusia adalah bagian dari alam dan terhubung dengannya.

Dialog Alam: Penyair menggambarkan dialog semadi yang bisu antara alam dan manusia. Pertanyaan tentang siapa yang memadamkan bintang-bintang malam hingga pucat dilanggar siang menciptakan suasana misteri dan merenung. Ini juga mengundang pembaca untuk merenungkan tentang siklus alam dan peran manusia dalam perubahan tersebut.

Keindahan Alam dan Kenangan: Puisi ini mengekspresikan keindahan alam melalui deskripsi kilatan merah matahari di lengkung embun. Namun, dalam konteks kehidupan manusia, musik riuh hati yang sepi menciptakan perasaan kehilangan dan kenangan. Penyair menggambarkan bagaimana kenangan dapat menjadi sumber kebahagiaan dan juga kesedihan.

Hubungan Sosial: Puisi ini menyentuh aspek hubungan sosial manusia. Penyair menyebut "sahabat-sahabatku manusia" dan "huruf-huruf puisi" sebagai rekan dalam musik riuh hati. Ini menggambarkan pentingnya persahabatan dan ekspresi seni dalam kehidupan manusia.

Refleksi Pribadi dan Kolektif: Puisi ini menciptakan perasaan refleksi pribadi dan kolektif. Ini mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan alam, hubungan dengan alam, dan hubungan antara manusia. Puisi ini juga menyiratkan pertanyaan tentang makna hidup dan kenangan yang membentuk identitas manusia.

Puisi "Lirik-Lirik Pagi" karya Wiji Thukul adalah karya sastra yang menggambarkan keindahan alam, eksplorasi dalam kehidupan manusia, dan hubungan antara manusia dan alam. Ini mengundang pembaca untuk merenungkan kebijaksanaan alam dan makna dalam kehidupan sehari-hari kita.

Puisi: Lirik-Lirik Pagi
Puisi: Lirik-Lirik Pagi
Karya: Wiji Thukul

Biodata Wiji Thukul:
  • Wiji Thukul lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 26 Agustus 1963.
  • Nama asli Wiji Thukul adalah Wiji Widodo.
  • Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).
© Sepenuhnya. All rights reserved.