Puisi: Sajak untukmu (Karya Wiji Thukul)

Puisi "Sajak untukmu" karya Wiji Thukul menggambarkan perasaan kebingungan, ketidakpastian, dan kelelahan, sambil mencoba menyampaikan pesan cinta.
Sajak untukmu


sapaan anjing dari kelompok pink floyd rasuk ke darah
inilah pekerjaanku siang ini
memandang langit silau merenungi gelisah kusut
keringat liar mengalir di dalam dan tubuh lelah

di dalam darah dada tulang dan rasa
bayang-bayang berlarian dan angin selatan meyakinkan ragunya
ini bukan selatan, bukan, ini bukan utara, bukan bukan bukan
ini bukan barat bukan timur
ya siang itu masing-masing arah tak yakin pada
posisinya

di sanalah akan aku temu duniamu, di sanalah kelam bulat
garis panjang yang muram, bantal-bantal tak mengantuk
tapi kelambunya
dibiarkan berkibar lepas disorot cahaya dari langit
hampir tanpa warna
hampa.
di sanalah ibu anakmu ingin tidur dan tak punya mata
mengantarmu dan bapak berangkat berangkat ke dunia baru
yang sesungguhnya usang tapi selalu saja kita terkejut
dengan cara perjalanan itu
(kus, siang itu aku betul-betul ingin tidur).
matahari
berapa juta daun berterima kasih padamu
biarpun pohon itu akhirnya ranum buahnya kaugugurkan
matahari.
berapa juta terima kasih harus kubenamkan padamu
atas pertanyaannya dan tak bisa kujawab dan membuatku
hidup itu membikin irama

pink floyd membawa suara organ juga piano.
memetik sinar gitar lewat jari-jarinya yang tidak
kelihatan

burung-burung sudah jarang mungkin ingin berkicau di pinggir kota
pink floyd membawakan lagi sebuah nomor lagu dari
albumnya terbaru
aku juga lari mengambil buku puisi
masa depan datang menyamar jadi anak-anak
membawa topeng banyak dan menakutkan dan lucu

pink floyd membawakan lagi sebuah nomor
lalu dengan geli aku membacakan puisi cinta, bagimu


Sumber: Aku Ingin Jadi Peluru (2000)

Analisis Puisi:
Puisi "Sajak untukmu" karya Wiji Thukul adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan makna dan simbolisme.

Simbolisme Kelompok Pink Floyd: Dalam puisi ini, penyair menggunakan sapaan "anjing dari kelompok Pink Floyd" sebagai simbol untuk menggambarkan perasaannya yang gelisah dan kusut. Pink Floyd adalah sebuah band rock progresif yang seringkali menciptakan musik dengan lirik-lirik yang dalam dan misterius. Dengan menggambarkan sapaan anjing dari kelompok ini, penyair mungkin ingin menyampaikan perasaannya yang penuh tekanan dan ketidakpastian.

Perasaan Kehabisan: Penyair menggambarkan dirinya yang merasa lelah dan berkeringat, merenungkan kegelisahan yang memenuhi pikirannya. Ini menciptakan citra fisik kelelahan dan kebingungan yang mungkin mencerminkan kehidupan yang sulit atau tekanan psikologis yang dialami oleh penyair.

Ketidakpastian Arah: Puisi ini menciptakan gambaran tentang ketidakpastian arah, baik secara fisik maupun metaforis. Penyair merasa bahwa arah selatan, utara, barat, dan timur tidak lagi memiliki makna yang jelas. Ini bisa diartikan sebagai perasaan penyair yang merasa tersesat atau kebingungan dalam hidupnya.

Kelambu yang Berkibar: Puisi ini menciptakan gambaran tentang kelambu yang berkibar di bawah sinar cahaya dari langit. Kelambu adalah simbol privasi dan perlindungan, dan mungkin mencerminkan perasaan penyair tentang perlindungan yang terkoyak atau hilang dalam hidupnya.

Perjalanan Hidup: Penyair menciptakan gambaran tentang perjalanan hidup yang penuh kejutan dan kejutan. Ini bisa menggambarkan perasaan penyair bahwa hidup sering kali tidak sesuai dengan harapan atau perkiraan kita.

Musik Pink Floyd: Penyair menyebutkan musik Pink Floyd, dan lagu-lagu mereka yang membawa suara organ dan piano, sebagai elemen yang mengiringi perasaannya. Musik sering kali dapat menjadi pelarian dari kenyataan atau cara untuk mengungkapkan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Puisi Cinta: Puisi ini berakhir dengan penyair membacakan puisi cinta "bagimu." Ini mungkin mencerminkan perasaan penyair yang ingin menyampaikan perasaannya kepada seseorang yang spesial. Puisi cinta ini bisa menjadi ungkapan rasa cinta, kehilangan, atau keinginan untuk berhubungan lebih dalam dengan seseorang.

Kesimpulannya, "Sajak untukmu" adalah sebuah puisi yang penuh dengan simbolisme dan perasaan pribadi. Puisi ini menggambarkan perasaan kebingungan, ketidakpastian, dan kelelahan, sambil mencoba menyampaikan pesan cinta. Ini adalah karya sastra yang kompleks dan membutuhkan pemahaman yang dalam untuk menggali makna dan perasaan yang terkandung di dalamnya.

Puisi: Sajak untukmu
Puisi: Sajak untukmu
Karya: Wiji Thukul

Biodata Wiji Thukul:
  • Wiji Thukul lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 26 Agustus 1963.
  • Nama asli Wiji Thukul adalah Wiji Widodo.
  • Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).
© Sepenuhnya. All rights reserved.