Puisi: Baiklah Tidak Ada Janji (Karya Chairul Harun)

Puisi: Baiklah Tidak Ada Janji Karya: Chairul Harun
Baiklah Tidak Ada Janji


Di jalan raya intelijen asyik menghafal nama-nama
Barangkali kita di antaranya
Cuma sebentar saja mereka sibuk
Karna lelah di warung kopi mereka duduk merunduk

Di pusat kota kecapi dan tiupan salung telah mati
Tinggal bisik-bisik bagai wabah bawa malapetaka
Barangkali kita korban di antaranya

Kejadian ini pada musim kemarau di tahun-tahun revolusi
Waktu itu langit berkawal bulan merah
Dan negeri disaput kabut dengki
Dan semua orang gemuruh bentuk sejarah

Apa yang harus kita perbuat, kekasihku?
Aku dan kau duduk terengah di kamar tak berjendela
Mabuk bertengkar tentang hari kemarin yang buntu
Serta sidah badut-badut yang rencanakan nasib kita

Kemudian, karena kita hampir lenyap
Kepalaku bagai kawah neraka menyejuk di pangkuanmu
Maka aku tulis guratan di bibirmu: damailah bumi kita

Walaupun kau cintaku, baiklah tidak ada janji
Karena semua tahu janji telah mengundang bencana
Perang saudara dan pengkhianatan diri sendiri
Yang akibatnya malam ini terlukis di wajah kita

Terasa tenteram bila tak ada hati yang murung
Selama kita terus berdekap
Berkicaulah kau nuriku
Ah, resah masih saja datang padaku
Karena di langit bulan bertambah merah

Mungkin tetesan air-matamu melembutkan zaman
Membasuh bulan menjadi seindah pipimu
Dan pada bibir segarmu barangkali aku bisa tahu
Bahwa besok kita masih sempat bercumbu
Sebelum pembunuh datang mengetuk pintu.


Sumber: Horison (Agustus, 1968)


Puisi Chairul Harun
Puisi: Baiklah Tidak Ada Janji
Karya: Chairul Harun

Biodata Chairul Harun:
  • Chairul Harun lahir di Kayutanam, Sumatra Barat pada bulan Agustus 1940.
  • Chairul Harun meninggal dunia di Padang, Sumatra Barat pada tanggal 19 Februari 1998.
© Sepenuhnya. All rights reserved.