Puisi: Aritmetika Substansi (Karya Astri Wijaya Fitria)

Puisi "Aritmetika Substansi" karya Astri Wijaya Fitria menggambarkan perjalanan hidup yang penuh tekanan, ketidakpastian, dan ambisi yang sulit ...
Aritmetika Substansi


Garis takdir membentang gamang
Terbias dalam lembaran semu
Membentuk gradien penyimpang
Ditempuh dalam gema cibiran
Terhampar tekanan idealis
Menyembah timpangnya ambisi
Terpendam dinginnya inkarnasi
Membujur dalam rantai kekang ilusi
Beriak dalam abu pesakitan
Binasa jiwa raga dalam patah arang



Purwokerto, 7 Mei 2022

Analisis Puisi:
Puisi "Aritmetika Substansi" karya Astri Wijaya Fitria adalah sebuah karya yang sarat akan metafora dan perumpamaan yang mendalam mengenai kehidupan, tekanan, dan ambisi manusia. Puisi ini menggambarkan kekacauan dan tekanan dalam hidup, yang diungkapkan melalui bahasa yang metaforis dan kiasan.

Metafora Garis Takdir: Puisi ini dibuka dengan gambaran garis takdir yang "membentang gamang" dan terbias dalam lembaran semu, menunjukkan keraguan dan ketidakpastian terhadap jalur hidup yang telah ditentukan. Garis takdir menjadi simbol perjalanan hidup yang penuh dengan kebingungan dan ketidakjelasan.

Tekanan Idealis dan Ambisi: Puisi menggambarkan tekanan dari "tekanan idealis" yang mempengaruhi ambisi manusia. Ada gradien penyimpang yang menandakan ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan, serta tekanan dari ambisi yang tinggi dan kadang tidak sesuai dengan realitas.

Kekang Ilusi dan Inkarnasi: Kekang ilusi menunjukkan kendala-kendala yang diciptakan oleh harapan dan impian yang tidak realistis. Puisi menggambarkan bagaimana manusia tenggelam dalam tekanan inkarnasi, yang mencerminkan keterikatan yang dalam dengan realitas serta pemahaman akan keterbatasan diri.

Perasaan Kesulitan dan Penderitaan: Garis terakhir puisi ini, "beriak dalam abu pesakitan, binasa jiwa raga dalam patah arang," menggambarkan penderitaan dan kehancuran jiwa dan raga dalam kondisi yang sulit dan tekanan hidup yang berat.

Puisi "Aritmetika Substansi" adalah sebuah karya yang penuh dengan metafora dan simbolisme, menggambarkan perjalanan hidup yang penuh tekanan, ketidakpastian, dan ambisi yang sulit dipenuhi. Melalui penggunaan bahasa metaforis yang kuat, puisi ini menciptakan citra tentang penderitaan dan kesulitan yang dialami manusia dalam menavigasi kehidupan yang kompleks dan tekanan yang dihadapi dalam realitas kehidupan sehari-hari.

Astri Wijaya Fitria
Puisi: Aritmetika Substansi
Karya: Astri Wijaya Fitria

Biodata Astri Wijaya Fitria:
  • Astri Wijaya Fitria lahir pada tanggal 31 Juli 2003 di kota Kebumen.
© Sepenuhnya. All rights reserved.