Puisi: Senjaku (Karya Laeli Nurfadilah)

Puisi "Senjaku" karya Laeli Nurfadilah mengingatkan kita akan kedalaman hubungan manusia, meskipun dalam pertemuan singkat dan keterbatasan waktu.
Senjaku

Jangan salahkan aku
Dimana aku hanya menatapmu
Dalam pertemuan singkat pergantian waktu

Kurasa kau juga tahu
Dalam pertemuan yang memastikanku
Bahwa aku akan merindukanmu

2022

Analisis Puisi:
Puisi "Senjaku" karya Laeli Nurfadilah adalah sebuah karya yang singkat namun mengandung kedalaman emosi dan makna.

Penyadaran Akan Keterbatasan Waktu: Puisi ini dibuka dengan penegasan bahwa penyair memilih subjek puisi sebagai "senjanya". Ini menunjukkan kesadaran akan keterbatasan waktu dan keterpisahan yang tak terelakkan. Subjek puisi adalah orang yang hanya bisa dilihat dalam "pertemuan singkat pergantian waktu".

Penegasan pada Pilihan: Penyair menegaskan bahwa dia tidak ingin disalahkan atas pilihannya. Ini menunjukkan bahwa ada suatu keputusan yang diambil, mungkin dengan menyadari konsekuensi yang terkait, namun tetap dipilih.

Keterikatan Emosional: Meskipun hanya dalam pertemuan singkat, hubungan ini memiliki bobot emosional yang kuat. Penyair menyampaikan bahwa dalam pertemuan itu, telah ada sesuatu yang memastikan bahwa dia akan merindukan subjek puisi.

Keterbatasan dan Kerinduan: Puisi ini menyiratkan kerinduan yang mendalam yang dipicu oleh kesadaran akan keterbatasan. Penyair merasa bahwa meskipun ingin lebih, dia terbatas pada pertemuan-pertemuan singkat yang tidak bisa berlangsung lama.

Kompleksitas Hubungan Manusia: Meskipun singkat, hubungan antara penyair dan subjek puisi membawa kompleksitas emosional. Ada rasa hubungan yang kuat meskipun dalam keterbatasan, menunjukkan bahwa jalinan hubungan manusia tidak selalu bergantung pada waktu yang panjang.

Kesadaran akan Keterpisahan: Dengan merindukan subjek puisi, penyair menyadari akan keterpisahan dan keterbatasan hubungan mereka. Namun, hal ini tidak mengurangi intensitas perasaan atau makna dari pertemuan singkat tersebut.

Dalam kesederhanaannya, puisi "Senjaku" menggambarkan kompleksitas emosi manusia, keputusan, dan kerinduan. Ini mengingatkan kita akan kedalaman hubungan manusia, meskipun dalam pertemuan singkat dan keterbatasan waktu. Melalui puisi ini, Laeli Nurfadilah mengajak pembaca untuk merenungkan makna hubungan, kerinduan, dan keterbatasan dalam kehidupan.

Laeli Nurfadilah
Puisi: Senjaku
Karya: Laeli Nurfadilah

Biodata Laeli Nurfadilah:
  • Laeli Nurfadilah saat ini aktif sebagai mahasiswa di UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.
© Sepenuhnya. All rights reserved.