Puisi: Khayal (Karya Ali Hasjmy)

Puisi "Khayal" karya Ali Hasjmy merenungkan perasaan kesepian, kenangan, dan harapan seorang pria. Dengan menggunakan simbolisme dan bahasa yang ...
Khayal


Di lembah sunyi bujang terbaring,
Dipukul ombak laut kenangan,
Aduhai sayang bunga kemuning,
Tuan selalu terangan-angan.

Kelana menangis, berpangku guring,
Badan terlentang di pantai cinta,
Teringat dahulu duduk berdamping,
Di bawah langit Tanah Mulia.

Wahai kenangan terbanglah engkau,
Biarkan daku tinggal seorang,
Percuma mendamba masa yang lampau.

Lepaslah daku maju ke sana,
Di mana, sinar cerlang cemerlang,
Serta bahgia caya bercaya.


Sumber: Rindu Bahagia (1963)

Analisis Puisi:
Puisi "Khayal" karya Ali Hasjmy adalah ekspresi perasaan dan khayalan seorang pria yang terbaring di sebuah lembah yang sunyi. Puisi ini mencerminkan tema kesepian, kenangan, dan harapan.

Tema Kesepian dan Kenangan: Tema dominan dalam puisi ini adalah kesepian dan kenangan. Penyair merenungkan saat-saat indah yang telah berlalu, saat ia bersama dengan seseorang yang sangat dicintainya. Kesepian dan kerinduan dirasakan dengan kuat ketika ia terbaring di lembah yang sunyi, dengan kenangan tentang masa lalu yang tak bisa dilupakan.

Imaginasi (Khayal): Judul puisi, "Khayal," berarti "imajinasi" atau "khayalan." Puisi ini menggambarkan pemikiran dan impian penyair yang melayang ke masa lalu. Ia merenung tentang saat-saat bahagia yang dihayati bersama dengan orang yang dicintainya, dan dalam khayalannya, ia masih merasa bersamanya.

Penyair Introspektif: Puisi ini mencerminkan keadaan penyair yang merenung dan membiarkan pikirannya melayang jauh ke dalam kenangan. Puisi ini menunjukkan kedalaman perasaan dan pemikiran penyair tentang cinta dan kenangan.

Gaya Bahasa Simbolik: Puisi ini menggunakan simbolisme untuk mengungkapkan perasaan penyair. "Ombak laut kenangan" adalah gambaran tentang kenangan yang datang dan pergi seperti ombak laut. "Bunga kemuning" adalah lambang cinta dan keindahan yang telah berlalu. "Lepaslah daku maju ke sana" menggambarkan harapan untuk melepaskan diri dari kesepian dan menemukan kebahagiaan di masa depan.

Harapan dan Pemisahan: Meskipun puisi ini mencerminkan perasaan kesepian dan kerinduan, ada juga unsur harapan. Penyair ingin melepaskan diri dari kenangan dan melangkah maju menuju masa depan yang lebih bahagia. Ini adalah ungkapan keinginan untuk menemukan cahaya dan kebahagiaan di tengah perasaan yang mendalam.

Bahasa yang Mendalam: Puisi ini menggunakan bahasa yang mendalam dan kata-kata yang padat emosi untuk menyampaikan perasaan penyair. Kepoetikan dalam bahasa puisi ini memperkuat daya ungkapnya.

Secara keseluruhan, puisi "Khayal" adalah sebuah karya yang merenungkan perasaan kesepian, kenangan, dan harapan seorang pria. Dengan menggunakan simbolisme dan bahasa yang mendalam, penyair berhasil menggambarkan perasaannya dengan kuat dan membuat pembaca ikut merasakannya.

Ali Hasjmy
Puisi: Khayal
Karya: Ali Hasjmy

Biodata Ali Hasjmy:
  • Prof. Ali Hasjmy lahir di Lampaseh, Aceh Besar dengan nama lengkap Muhammad Ali Hasyim pada tanggal 28 Maret 1914.
  • Prof. Ali Hasjmy meninggal dunia di Banda Aceh, pada tanggal 18 Januari 1998.
  • Dalam dunia sastra, Prof. Ali Hasjmy pernah menggunakan beberapa nama pena, antara lain Al Hariry, Aria Hadiningsun dan Asmara Hakiki.
© Sepenuhnya. All rights reserved.