Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Culture Shock Serabi Solo bagi Orang Blora

Serabi Solo yaitu salah satu makanan khas Solo bentuknya bulat dengan kerak di pinggirannya. Serabi Solo juga memiliki rasa manis yang cukup beragam.

Oleh Distira Eka Maila Puspita Putri

Serabi adalah salah satu jajanan tradisional yang asalnya dari Indonesia. Namun tidak semua daerah memiliki makanan khas ini. Salah satu contoh daerah yang memiliki jajanan Serabi yaitu Solo dan Blora.

Serabi Solo yaitu salah satu makanan khas Solo bentuknya bulat dengan kerak di pinggirannya. Serabi Solo juga memiliki rasa manis yang cukup beragam. Rasa yang ada di antaranya coklat, keju, dan nangka. 

Serabi Blora yaitu makanan khas dari Blora yang bentuknya bulat sempurna. Serabi Blora juga tidak memiliki kerak di pinggirannya. Cita rasa dari Serabi Blora yaitu asin gurih. Asin gurih yang dihasilkan dari santan yang melimpah. Toping yang ada hanya parutan kelapa. 

Pada umumnya serabi terbuat dari tepung beras, santan, gula, garam, dan daun pandan. Daun pandan dipakai agar menambah aroma dari serabi tersebut. Serabi umumnya dibuat pada kuali kecil dari tanah.

Tulisan ini muncul ketika penulis sedang merantau di Solo. Yang mana sang penulis lagi keliling Solo. Penulis pikir, rasa dari Serabi Solo sama dengan Serabi Blora. Ternyata opini tersebut salah.

Kemudian saat tiba penulis mencicipi Serabi Solo, yang awalnya ia sangat tertarik dengan Serabi Solo tersebut, menjadi tidak tertarik untuk membelinya lagi. Emangnya ada hal apa yang mempengaruhi penulis tidak membelinya lagi sih?

Hal itu dikarenakan Serabi Solo memiliki cita rasa yang manis. Mengapa demikian? Karena bagi penulis rasa manis pada Serabi sangat tidak cocok, rasanya sangat aneh.

Selain rasanya yang aneh, juga terdapat kerak di pinggirannya. Kerak yang terdapat di pinggiran Serabi Solo juga rasanya yang kurang. Namun bagi orang-orang tertentu yang memang dari awal sudah menikmati Serabi Solo tentunya akan terasa nikmat. Berbeda jika seseorang yang dari awalnya sudah mengonsumsi Serabi yang rasanya gurih.

Serabi Solo

Bagi penulis, Serabi Blora memang sudah cocok di lidahnya. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan, Serabi Blora memiliki cita rasa yang begitu gurih. Yang mana gurih tersebut dihasilkan dari santan kelapa dengan perpaduan kelapa parut di atas Serabi. Selain itu, adanya daun pandan pada Serabi sehingga memberikan aroma yang harum.

Menurut penulis, Serabi Blora memiliki tekstur yang begitu lembut, empuk, serta terasa pas ketika dikunyah. Pada Serabi Blora tidak terdapat kerak di pinggiran serabinya. Selain hal tersebut, pada bawah Serabinya terdapat kegosongan. Kegosongan pada bawah Serabi tidak mengubah cita rasa tentunya makin menambah cita rasa menjadi autentik.

Selain rasanya yang autentik, pengemasan atau pewadahan pada Serabi Blora juga unik. Serabi Blora dikemas dengan daun pisang yang mana dikemas atau dibuntel atas bawah. Dengan begitu Serabi yang di dalamnya tidak akan tumpah kemana-mana. Serabi ini juga masih dimasak dengan menggunakan tungku atau cetakan tradisional dengan arang di bawahnya.

Selain penulis yang mengatakan adanya berbagai rasa pada Serabi Solo pasti menarik perhatian para turis ataupun masyarakat yang mau membelinya. Bagi penulis cara dari membungkus Serabinya yang sangat unik juga menambah daya tarik. Serabi Solo dan Serabi Blora sama-sama dibungkus dengan daun pisang. Cara membungkus yang begitu unik pada Serabi Solo yaitu dengan menggulung serabi lalu baru dibaluti daun pisang.

Bagi penulis, yang mana ia tidak berasal dari daerah asli Solo, tentu agak kaget. Namun, bagi penulis juga memberikan pengalaman, wawasan. Wawasan yang dimaksud yaitu ternyata banyak sekali ikon atau makanan khas tiap daerah. Yang mana meskipun bentuk dan bahan yang dipakai sama tentunya memiliki khas masing-masing yang memiliki daya tarik pada pelanggan.

Biodata Penulis:

Distira Eka Maila Puspita Putri lahir pada tanggal 20 Mei 2005 di Blora.

© Sepenuhnya. All rights reserved.