Analisis Puisi:
Puisi "Perempuan dan Anak Sang Waktu" karya Diah Hadaning adalah puisi yang memadukan keindahan bahasa dengan kedalaman emosi. Puisi ini menggambarkan sosok perempuan yang penuh harap dan kesetiaan, menanti kehadiran sang anak di masa depan. Melalui tiga bagian waktu: pagi, senja, dan masa lalu, puisi ini mengeksplorasi tema-tema tentang harapan, kesetiaan, dan janji.
Struktur dan Gaya
Puisi ini dibagi menjadi tiga bagian yang masing-masing menggambarkan waktu yang berbeda: pagi, senja, dan masa lalu. Gaya naratif digunakan untuk menggambarkan kegiatan dan perasaan perempuan tersebut dalam menantikan anaknya. Pilihan kata yang puitis dan metaforis menambah kedalaman makna dan suasana.
Makna dan Simbolisme
Pagi
- Perempuan menyisir serat kabut: Ini menggambarkan perempuan yang membersihkan atau mempersiapkan diri dari kabut pagi, yang bisa melambangkan harapan dan doa setelah salat subuh.
- Menghitung sisa bintang: Simbol dari harapan dan impian yang masih tersisa.
- Harap sandar perahu mayang: Perahu mayang bisa melambangkan harapan yang ingin dicapai atau dituju.
Senja
- Perempuan menyisir desau angin: Ini menggambarkan kesetiaan dan ketabahan perempuan dalam menantikan anaknya di bawah desiran angin senja.
- Pohonan pun malu pada akarnya: Menunjukkan kesetiaan dan kejujuran yang luar biasa dari perempuan tersebut.
- Menunggu magrib tiba: Gambaran dari kesabaran dan keteguhan hati perempuan tersebut dalam menunggu.
Dulu
- Pernah berjani di musim padi: Masa lalu di mana sang anak berjanji untuk setia dan berbakti pada ibunya.
- Sesudah lelah arungi samudera: Menggambarkan perjuangan hidup yang harus dihadapi sebelum kembali kepada ibu.
Tema dan Pesan
Puisi ini mengandung beberapa tema utama yang dapat diinterpretasikan lebih lanjut:
- Kesetiaan dan Harapan: Perempuan digambarkan sebagai sosok yang setia dan penuh harapan, selalu menantikan kehadiran anaknya dengan penuh kesabaran.
- Janji dan Pengorbanan: Bagian "Dulu" menggambarkan janji sang anak untuk berbakti pada ibunya, meskipun harus melalui berbagai perjuangan.
- Waktu dan Penantian: Waktu yang digambarkan dalam puisi ini (pagi, senja, dan masa lalu) menunjukkan perjalanan hidup dan penantian yang penuh kesabaran.
Kedalaman Emosi
Puisi ini penuh dengan emosi yang mendalam, menggambarkan cinta seorang ibu yang tak pernah pudar meskipun waktu terus berlalu. Harapan dan kesetiaan yang digambarkan melalui kegiatan sehari-hari perempuan tersebut menunjukkan betapa besar cinta dan pengorbanan seorang ibu untuk anaknya.
Puisi "Perempuan dan Anak Sang Waktu" karya Diah Hadaning adalah puisi yang menggambarkan kesetiaan, harapan, dan pengorbanan seorang ibu. Melalui penggunaan bahasa yang puitis dan metaforis, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang cinta dan kesetiaan yang tak tergoyahkan meskipun waktu terus berjalan. Ini adalah puisi yang penuh dengan kedalaman emosi dan makna, meninggalkan kesan mendalam tentang cinta seorang ibu kepada anaknya.

Puisi: Perempuan dan Anak Sang Waktu
Karya: Diah Hadaning