Untuk D
kopi tinggal ampas
asbak penuh puntung
bibir pecah
habis muntah-muntah
mari pulang saja
sebelum tipu-menipu tambah seru
malam makin beku
aku tidak betah, aku ingin masuk
aku tak terhibur lagi
oleh percakapan-percakapan
yang menyelamatkan kita bukan omong besar
bukan mimpi bukan ketakutan
mari tidur
persiapkan
perlawanan, esok pagi!
Solo, 17 Juni 1987
Sumber: Aku Ingin Jadi Peluru (2000)
Analisis Puisi:
Puisi "Untuk D" karya Wiji Thukul adalah sebuah puisi yang mencerminkan ketidakpuasan, ketidaksetujuan terhadap keadaan, dan panggilan untuk perlawanan. Puisi ini merangkum perasaan frustasi dan keinginan untuk mengambil tindakan dalam menghadapi situasi yang tidak diinginkan.
Keadaan yang Tidak Memuaskan: Puisi ini memulai dengan gambaran yang sangat konkret dari keadaan yang tidak memuaskan. Ampas kopi, puntung asbak, bibir yang pecah, dan muntah-muntah melukiskan gambaran kelelahan fisik dan mental, serta kejenuhan terhadap situasi yang ada.
Ketidakpuasan Terhadap Tipu Daya dan Manipulasi: "Pulang saja / sebelum tipu-menipu tambah seru" menggambarkan ketidakpuasan terhadap manipulasi dan tipu daya yang merajalela dalam lingkungan sosial. Puisi ini menyiratkan bahwa ada keinginan untuk menolak menjadi bagian dari keseruan palsu tersebut.
Kerinduan akan Ketenangan: "Mari tidur" menunjukkan kerinduan akan ketenangan dan istirahat dari kegelisahan. Puisi ini menggambarkan keinginan untuk melupakan situasi yang membebani dan menjalani waktu yang tenang.
Persiapan untuk Perlawanan: "Persiapkan / perlawanan, esok pagi!" mengakhiri puisi dengan panggilan untuk tindakan. Ini menggambarkan semangat perlawanan dan kesediaan untuk bangkit melawan situasi yang tidak diinginkan. Puisi ini mengajak untuk tidak hanya berbicara atau bermimpi, tetapi untuk benar-benar bertindak dan mengambil langkah-langkah untuk mengubah situasi.
Perasaan dan Ekspresi Personal: Puisi ini mencerminkan perasaan personal dan emosi penulis terhadap kondisi sosial dan lingkungan di sekitarnya. Melalui ekspresi yang jujur dan langsung, puisi ini memberikan pandangan dalam pikiran dan perasaan sang penulis.
Puisi "Untuk D" karya Wiji Thukul adalah sebuah karya yang mengekspresikan ketidakpuasan, frustasi, dan keinginan untuk mengambil tindakan dalam menghadapi keadaan yang tidak diinginkan. Dengan gambaran yang konkret dan emosi yang kuat, puisi ini membangkitkan semangat perlawanan dan mengajak untuk mengambil langkah-langkah konkrit menuju perubahan.
Karya: Wiji Thukul
Biodata Wiji Thukul:
- Wiji Thukul lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 26 Agustus 1963.
- Nama asli Wiji Thukul adalah Wiji Widodo.
- Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).
