Analisis Puisi:
Puisi "Variasi Pagi" karya Beni Setia menampilkan suasana pagi yang tenang dan penuh nuansa alam yang hidup. Dengan deskripsi yang sederhana namun mendalam, puisi ini menggambarkan keindahan dan ritme alam di saat fajar merekah.
Tema
Tema utama puisi ini adalah keindahan alam di pagi hari dan perubahan suasana alam yang menyambut hari baru. Puisi ini menyoroti momen-momen kecil yang sering terlupakan namun sarat makna dalam perjalanan waktu pagi.
Puisi ini bercerita tentang aktivitas alam di pagi hari, dari matahari yang masih tersembunyi di balik kabut, embun yang menempel di rerimbun bambu, hingga angin dan tetesan keringat yang membasahi padi serta menyusuri pematang sawah. Semua elemen alam ini bergerak dalam sebuah harmoni alami yang memperlihatkan kehidupan dan kesibukan meski pagi masih dingin dan sunyi.
Makna Tersirat
Makna tersirat puisi ini adalah penghargaan terhadap detail dan dinamika alam yang sederhana namun bermakna dalam kehidupan sehari-hari. Puisi ini mengingatkan kita untuk memperhatikan keindahan kecil dan kesegaran yang dibawa oleh pagi, sekaligus refleksi tentang siklus hidup dan kerja keras (simbol keringat).
Suasana dalam Puisi
Suasana puisi ini terasa sejuk, tenang, dan damai, dengan sentuhan alami yang menghidupkan imaji tentang pagi yang basah oleh embun dan gerak alam yang lembut namun dinamis.
Amanat / Pesan yang Disampaikan
Pesan puisi ini menekankan pentingnya menghargai momen sederhana dalam kehidupan, terutama keindahan dan kesegaran pagi yang memberi energi dan semangat baru. Ada nilai ketenangan sekaligus kerja keras yang tersirat dalam setiap barisnya.
Imaji
Puisi ini sarat dengan imaji visual dan sensorik, seperti:
- "Matahari di sebalik kabut", gambaran pagi yang masih samar;
- "Setapak sisi rerimbun bambu: pagi masih berembun", memberi kesan dingin dan segar;
- "Kericik air di pangkal pancuran", suara alam yang menenangkan;
- "Angin dingin meresap", sensasi rasa;
- "Butiran malai padi membernas: basah. leleh keringat", visual dan simbolik;
- "Angin melantang daun bergoyang: tetes keringat runtuh", perpaduan gerak dan rasa.
Majas
Beberapa majas yang dapat ditemukan dalam puisi ini antara lain:
- Personifikasi: angin dan embun yang seakan hidup dan berperan aktif;
- Metafora: keringat yang melekat pada padi sebagai simbol kerja keras.
Puisi "Variasi Pagi" mengajak kita merasakan dan menikmati detil keindahan alam yang sederhana sekaligus mengandung filosofi kehidupan. Dengan bahasa yang halus dan padat, Beni Setia berhasil menyampaikan gambaran pagi yang menyegarkan sekaligus penuh makna, sebuah refleksi tentang awal hari yang penuh harapan dan kerja keras.
Biodata Beni Setia:
- Beni Setia lahir pada tanggal 1 Januari 1954 di Soreang, Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia.
