Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Memperkuat Pemahaman dan Kesadaran Kritis terhadap Isu Keadilan dan Kesetaraan Gender

Saatnya berpikir kritis dan bertindak nyata demi keadilan gender. Dukung pendidikan dan media yang menghargai peran laki-laki dan perempuan secara ...

Oleh Anggita Puspita Pratiwi, dkk

Di era modern saat ini, pembahasan tentang keadilan dan kesetaraan gender menjadi semakin penting untuk diperhatikan oleh seluruh lapisan masyarakat. Kesetaraan gender tidak hanya bermakna memberikan hak yang sama antara laki-laki dan perempuan, tetapi juga mencakup upaya untuk menghapus segala bentuk diskriminasi, ketidakadilan, dan stereotip yang masih tertanam dalam kehidupan sosial, budaya, maupun ekonomi. Oleh karena itu, memperkuat pemahaman dan membangun kesadaran kritis terhadap isu ini merupakan langkah penting menuju terciptanya masyarakat yang adil, setara, dan beradab.

Kesetaraan Gender

Pemahaman tentang keadilan gender harus dimulai dari kesadaran bahwa setiap manusia memiliki hak serta peluang yang sama untuk berkembang tanpa hambatan berdasarkan jenis kelamin. Dalam bidang pendidikan misalnya, baik laki-laki maupun perempuan berhak memperoleh kesempatan yang setara untuk belajar dan berprestasi. Namun, kenyataan menunjukkan masih ada diskriminatif yang membatasi perempuan dalam mengakses pendidikan, pekerjaan, dan posisi kepemimpinan. Ketidakadilan ini seringkali bersumber dari sistem sosial patriarki yang masih kuat dalam kehidupan masyarakat.

Meningkatkan kesadaran kritis terhadap isu gender perlu dilakukan melalui proses refleksi dan edukasi yang berkesinambungan. Masyarakat harus disadarkan bahwa ketimpangan gender tidak hanya merugikan perempuan, tetapi juga menghambat kemajuan bangsa secara keseluruhan. Pemberdayaan perempuan dan keterlibatan mereka dalam berbagai sektor kehidupan akan memberikan dampak positif terhadap pembangunan sosial, ekonomi, dan politik. Dengan demikian, kesadaran kritis berarti kemampuan untuk meninjau ulang nilai-nilai sosial yang selama ini diterima tanpa pemikiran mendalam.

Selain itu, peran lembaga pendidikan dan media massa sangat berpengaruh dalam membentuk pola pikir masyarakat terhadap isu gender. Media seharusnya tidak lagi menampilkan perempuan secara stereotip, melainkan memberikan representasi yang adil dan bermartabat. Sementara itu, pendidikan perlu menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kesetaraan sejak usia dini, agar generasi muda tumbuh menjadi individu yang berpikiran terbuka, menghargai perbedaan, dan menjunjung keadilan.

Dengan kata lain, memperkuat pemahaman dan kesadaran kritis mengenai kesetaraan gender bukan hanya tanggung jawab moral, tetapi juga kebutuhan sosial untuk membangun masyarakat yang lebih maju dan berkeadilan. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki peran penting dalam mewujudkan hal ini. Melalui pendidikan, dialog, serta aksi nyata, nilai-nilai kesetaraan gender dapat diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

© Sepenuhnya. All rights reserved.