Kumpulan Puisi karya Nursjamsu Nasution

Nursjamsu Nasution adalah seorang penyair dan pengarang cerita anak-anak yang mengukir namanya dalam sejarah sastra Indonesia. Lahir pada tanggal 6 Oktober 1921 di Lintau, Sumatra Barat, Nursjamsu memulai perjalanan menulisnya pada masa pendudukan Jepang, menciptakan karya-karya yang memberikan kontribusi besar pada kekayaan sastra Indonesia.

Latar Belakang dan Pendidikan

Pendidikan Nursjamsu dimulai di HIS dan Mulo, kemudian melanjutkan pendidikannya di PAMS. Sejak dini, ketertarikannya pada dunia sastra sudah tampak, dan ia memilih mengekspresikan dirinya melalui puisi. Selain menulis, Nursjamsu juga terlibat dalam dunia pendidikan dan seni, menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 1973 dan berbagi pengetahuan di Sekolah Rakyat.

Karya-karya Sastra

Meskipun puisi-puisi Nursjamsu Nasution ditulis pada masa pendudukan Jepang, kumpulan puisinya, "Bunyi Genta dari Jauh," diterbitkan oleh PT. Harapan pada tahun 1980. Karya ini mencerminkan kepekaan penyair terhadap peristiwa dan perasaan pada masa itu, mengukir pesan-pesan yang tetap relevan.

Karya:
  1. Bunyi Genta dari Jauh (kumpulan puisi, 1980);
  2. Usmono Membela Ibu (cerita anak, 1951);
  3. Si Penyayang Binatang (cerita anak, 1951);
  4. Si Malang Untung (cerita anak, 1952);
  5. Lembah Hijau (cerita anak, 1974);
  6. Kebun Binatang Hiruk Pikuk (cerita anak, 1978);
  7. Roslina (cerita anak, 1981);
Karya Terjemahan:
  1. Tiga Kurcaci Laut (karya Jan Bongaarts)
  2. Lima Orang Penyamun dan Sarangnya(karya Diet Kramer)
Antologi Bersama: 
  1. Gema Tanah Air 1: Prosa dan Puisi (1948); disunting oleh H.B. Jassin;
  2. Kesusastraan Indonesia di Masa Jepang (1969); disunting oleh H.B. Jassin;
  3. Seserpih Pinang Sepucuk Sirih: Bunga Rampai Puisi Wanita (1979); disunting oleh Toeti Heraty;
  4. Tonggak 1: Antologi Puisi Indonesia Modern (1987); disunting oleh Linus Suryadi AG;
  5. Ungu: Antologi Puisi Wanita Penyair Indonesia (1997); disunting oleh Korrie Layun Rampan.

Pengabdian di Dunia Pendidikan dan Kesenian

Pengalaman Nursjamsu sebagai anggota Dewan Kesenian Jakarta menunjukkan dedikasinya terhadap pengembangan seni dan budaya di Indonesia. Pengajarannya di Sekolah Rakyat juga menjadi salah satu cara untuk menyebarkan pengetahuannya dan menginspirasi generasi muda.

Nursjamsu Nasution meninggal dunia di Jakarta pada tahun 1995.

Puisi Nursjamsu Nasution Terbaru

Meskipun puisi-puisinya lahir pada masa yang sulit, Nursjamsu Nasution berhasil menciptakan warisan sastra yang abadi. Karya-karya indahnya, baik dalam bentuk puisi maupun cerita anak-anak, terus menginspirasi pembaca dari berbagai generasi. Nursjamsu Nasution telah membuktikan bahwa kata-kata bisa menjadi jendela menuju dunia yang penuh imajinasi, pendidikan, dan kebijaksanaan.

Sebagai bahan telaah, berikut kami sudah merangkum beberapa Contoh Puisi karya Nursjamsu Nasution untuk anda baca. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa.

    Kumpulan Puisi karya Nursjamsu Nasution

© Sepenuhnya. All rights reserved.